Bagikan:

Bangun Giant Sea Wall, Jokowi Minta Bantuan Korsel

Gubernur Jakarta, sekaligus presiden terpilih, Joko Widodo menyatakan pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) akan melibatkan Korea Selatan.

NASIONAL

Kamis, 09 Okt 2014 13:41 WIB

Author

Nur Azizah

Bangun Giant Sea Wall, Jokowi Minta Bantuan Korsel

jokowi, presiden

KBR, Jakarta - Gubernur Jakarta, sekaligus presiden terpilih, Joko Widodo menyatakan pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) akan melibatkan Korea Selatan. 


Mega proyek yang menjadi bagian dri National Capital Integrated Coastal Development diperkirakan bakal menelan dana investasi sebesar Rp 500 triliun. Jokowi mengatakan, pihaknya meminta bantuan kepada Korsel lantaran negara tersebut sudah teruji dalam membangun proyek serupa.


“Kita tadi minta bantuan teknis Korea Selatan. Giant sea wall mereka yang terbaru di Saemangeum paling bagus. Mereka mempunyai pengalaman tentu saja dari sisi perencanaan teknisnya, supervisinya di lapangan,” kata Jokowi usai menerima menteri luar negeri Korea Selatan Yun Byung-se di Balaikota, Kamis (9/10).


Pemerintah Indonesia berencana membangun mega proyek tanggul laut raksasa yang terbentang seluas 33 kilometer dan ditargetkan rampung pada 2030. Pembangunan mega proyek itu diperkirakan mampu mengatasi banjir dan turunnya permukaan tanah dan kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim.


Sementara itu, pemerintah Korea Selatan bakal membantu Indonesia, utamanya di bidang ekonomi. Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yun Byung-se mengatakan, Indonesia adalah mitra penting Korsel di kawasan Asia, selain Tiongkok dan Jepang. 


Mewakili Presiden Park Geun Hye, kedatangan Yun Byung-se ke Indonesia juga untuk mengudang Jokowi untuk hadir dalam KTT di Korea Selatan.


“Saya janji kepada bapak Jokowi, kami akan berusaha keras untuk meningkatkan kerjasama di bidag ekonomi, dan bidang lain. Terus saya memberikan undangan kepada Jokowi untuk ikut di KTT di Korea pada Desember mendatang,” kata Yun Byung-se. 


Dia menambahkan, Korsel juga akan meningkatkan kerjasama dengan Indonesia di bidang perdagangan dan pertahanan. Ini akan dilakukan setelah kabinet mendatang terpilih.


Editor: Antonius Eko 




Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending