Bagikan:

Sutarman: Saya Tak Tahu Penyerbuan KPK

KBR68H, Jakarta

NASIONAL

Jumat, 18 Okt 2013 08:59 WIB

Author

Ade Irmansyah

Sutarman: Saya Tak Tahu Penyerbuan KPK

Sutarman, kapolri, Penyerbuan KPK

 KBR68H, Jakarta – Kepala Kepolisian Indonesia terpilih, Sutarman membantah dirinya mengetahui penyerbuan gedung KPK oleh Polda Bengkulu Oktober tahun lalu. Sutarman mengaku hanya menyarankan kepada penyidik Polda Bengkulu untuk memanggil anggota polisi yang bertugas di KPK, Novel Baswedan karena masih berada dalam satu institusi kepolisian.

Dia memastikan penyerbuan tersebut di luar kontrol dari Mabes Polri. Dia mengklaim hubungan institusi kepolisian dengan KPK hingga saat ini sangat baik pasca penyerbuan tersebut

“Terkait dengan penyerbuan di KPK, apakah penyerbuan tersebut atas pengetahuan Kabareskrim, saya katakan bahwa penangkapan di KPK malam itu adalah saya tidak tahu. Tetapi penyidik memang pernah konsultasi dengan saya untuk penyidikan terkait dengan kasus ini. Dari aspek yuridis tidak ada yang salah, tetapi kami juga menilai dari aspek waktu atau dari aspek yang dilakukan kalau misalnya ada pelanggaran-pelanggaran saya kira cukup dipanggil karena ini masalah institusi sehingga saya nyatakan bahwa saya tidak tahu penyerbuan malam itu dan kami tahu setelah ditelepon Pak Busyo Muqodas (Wakil Ketua KPK-red)”, ujarnya.

Sebelumnya LSM Hak Asasi Manusia KontraS mencatat beberapa rekam jejak buruk Sutarman selama menjadi petinggi Kepolisian. Salah satunya adalah kasus penyerbuan ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), oleh Polda Bengkulu.

Menurut KontraS, sebagai pejabat tinggi di Bareskrim saat itu, Sutarman ikut bertanggungjawab dalam penyerbuan tersebut. Penyerbuan saat itu berlangsung saat KPK tengah menyidik kasus korupsi simulator SIM dengan tersangka bekas Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Indonesia, Djoko Susilo.


Editor: Suryawijayanti 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending