Bagikan:

SBY Punya Kepentingan Tunjuk Sutarman Jadi Kapolri

KBR68H,Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mencurigai adanya kepentingan yang ingin dilindungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam penunjukan calon tunggal Kapolri.

NASIONAL

Minggu, 13 Okt 2013 14:10 WIB

SBY Punya Kepentingan Tunjuk Sutarman Jadi Kapolri

calon kapolri, sutarman kapolri, kapolri baru, pengganti timor, sutarman bareskrim

KBR68H,Jakarta - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mencurigai adanya kepentingan yang ingin dilindungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam penunjukan calon tunggal Kapolri.

Koordinator Kontras Haris Azhar mengatakan, kecurigaan tersebut bertambah dengan tidak adanya penjelasan visi dan misi Sutarman sebagai calon Kapolri kepada masyarakat. Selain itu kata dia, calon tunggal Kapolri hanya akan membuat uji kelayakan dan kepatutan di DPR sebagai formalitas belaka.

“Kita menyebut sebagai SBY preseden. Artinya SBY selalu menunjuk 1 nama kemudian diajukan 1 nama lalu dikirim ke DPR. Tapi kalau ditarik mundur apa dasar SBY memilih Sutarman. Apa dasar pemilihan SBY kepada Sutarman. Kalau Kompolnaskan merekomendasikan 4 nama Jenderal bintang 3. Kalau Kapolri sekarang 1 nama. Nah kalau SBY pilih Sutarman apa penjelasannya. Apakah sesuai dengan nama-nama yang diakomodir,” ujar Haris saat dihubungi KBR68H Minggu (13/10/2013)

Koordinator Kontras Haris Azhar menambahkan, sosok Sutarman dinilai kurang tepat menjabat Kapolri. Pasalnya Sutarman yang menjabat Kabareskrim tidak pernah mempertanggungjawabkan penyerangan personelnya saat mengepung Komisi Pemberantasan Korupsi beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Komisi Hukum DPR berencana menggelar jajak pendapat mengenai calon Kepala Kepolisian Indonesia Sutarman. Ketua Komisi Hukum DPR Pieter Zulkifli menjelaskan, jajak pendapat ini difokuskan di tempat-tempat di mana Sutarman menjalani karirnya sebagai polisi.

Editor : Rony Rahmatha

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending