KBR68H, Jakarta - Bank Dunia mencatat Indonesia merugi hingga Rp 56 triliun tiap tahun akibat sanitasi yang buruk. Dampak akibat buruknya sanitasi ini, salah satunya adalah gangguan kesehatan, terutama terhadap anak-anak. Sekitar 1,4 juta anak-anak Indonesia mengalami diare setiap tahun.
Water Sanitatin Program Bank Dunia, Marita Listyasari menyatakan sistem sanitasi Indonesia tertinggal jauh ketimbang negara-negara tetangga. Sanitasi Indonesia hanya lebih baik dari Kamboja dan Timor Leste.
Mesti begitu, Marita menyatakan proses perbaikan sanitasi di Indonesia terus berjalan. Sekitar 250-an kabupaten/kota di Indonesia telah memliki strategi perbaikan sanitasi.
"Di mana strategi ini disusun berdasarkan survei langsung ke lapangan. Jadi mereka akan melihat mana kondisi prioritas segera harus ditangani sehingga itu harus dilakukan. Kemudian program yang pas itu apa, yang dilakukan tentunya tidak bisa sendiri. Tetapi harus bersama-sama karena urusan sanitasi ini urusannya tidak hanya masalah teknologi, tetapi bicara juga tentang pemahaman perilaku," kata Marita dalam Program Sarapan Pagi, Rabu (30/10).
Sejak Selasa (29/10) hingga Kamis (31/10) , berlangsung Konferensi Sanitasi dan Air Minum di Jakarta. Temanya “Sanitasi dan Air Minum untuk Indonesia Lebih Sehat: Bangun Sanitasi, Jangkau Air Minum”. Peserta konferensi adalah perwakilan kepala daerah, LSM, dunia usaha, akademisi dan masyarakat umum.