KBR68H, Nusa Dua - pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat menandatangani tiga kerjasama terkait penggunaan teknologi energi ramah lingkungan. Ketiga Kerjasama tersebut diharapkan dapat mendorong penggunaan energi terbarukan.
Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Penny Pritzker dalam keteranganya di Nusa Dua Bali menyampaikan penandatanganan kerjasama menandakan bahwa hubungan Amerika Serikat dan Indonesia menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dalam hal pengembangan energi ramah lingkungan
“Energi bersih adalah salah satu contoh dimana kemitraan Amerika-Indonesia adalah sesuatu yang sifatnya masuk akal. Teknologi Amerika Serikat dan komitmen Indonesia terhadap lingkungan akhirnya bersatu dan bergabung dengan cara yang kuat” ujar Penny Pritzker
Penny Pritzker mengaku menyambut baik komitmen Indonesia dalam pengembangan energi ramah lingkungan dan Amerika akan terus mendorong penggunaan energi ramah lingkungan di Indonesia dan di dunia.
Kerjasama penggunaan teknologi energi ramah lingkungan antara Indonesia dan Amerika dilakukan antara Ormat Technologies, Inc dengan PT Pasific Geo Energy dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Sumbawa yang berkapasitas 60 Megawatt. Kerjasama dengan nilai investasi sekitar USD 250 juta tersebut diperkirakan mampu mengurangi emisi carbon mencapai 1/2 juta ton setiap tahunnya.
Kerjasama kedua antara SunEdison dengan PT Angkasa Pura I dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk digunakan di 4 bandara di Indonesia yaitu Bandara Ngurah Rai Bali, Djuanda Surabaya, Sepinggan Balikpapan, dan Hasanudin Makasar. Ketiga adalah kerjasama antara Fluidic dengan Indosat dalam upaya memproduksi baterai untuk menara penangkap sinyal (BTS) milik Indosat.
Editor: Antonius Eko