Bagikan:

PPATK: Kekayaan Akil Mochtar di Atas Rp10 Miliar

KBR68H, Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyatakan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, yang menjadi tersangka suap sengketa pilkada, menyimpan belasan miliar rupiah di rekeningnya.

NASIONAL

Rabu, 16 Okt 2013 14:32 WIB

Author

Nur Azizah

PPATK: Kekayaan Akil Mochtar di Atas Rp10 Miliar

akil mochtar, ppatk, kekayaan

KBR68H, Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menyatakan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, yang menjadi tersangka suap sengketa pilkada, menyimpan belasan miliar rupiah di rekeningnya. Kepala PPATK Muhammad Yusuf mengatakan uang tersebut dimiliki Akil dalam kurun 2010-2013. Yusuf mengakui sebagian temuannya sudah diserahkan kepada KPK, sejak sebelum Ketua MK itu ditangkap saat menerima suap oleh KPK.

"Saya nda bisa bicara detail, tapi miliaran. (Di atas 10 miliar, pak?) Yes.(Termasuk transaksi dari Susi Tur Andayani?) Pokoknya termasuk itu juga. Yang kita punya sejak 2010 sampai 2013. (Diserahkannya? ) Ada yang sejak 2012, ada yang sementara kita dalami untuk lebih memfokuskan kerja KPK. Yang pasti placement yes, layering, iya. Tinggal nanti kita integrasinya apakah pakai beli mobil yang disita atau tidak, kemungkinan iya," ungkap Yusuf sebelum Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi Hukum DPR, Selasa (16/10).

Kepala PPATK M Yusuf menambahkan, pihaknya masih terus menelusuri adanya dugaan transaksi mencurigakan mulai dari rekening perusahaan tersangka, keluarga dan pihak ketiga yang terlibat dalam perkara Akil Mochtar.

Ketua MK Akil Mochtar ditangkap KPK di rumah dinasnya saat menerika suap sengketa pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Belakangan diketahui Akil juga menerima suap dalam sengketa pilkada Lebak, Banten. Dalam penangkapan tersebut, KPK menyita uang suap hingga 3 miliar rupiah dalam 3 mata uang dollar Amerika, dollar Singapura dan rupiah.

Editor: Doddy Rosadi


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending