Bagikan:

PPATK Dalami Transaksi Rekening Heru, Pejabat Bea Cukai Penerima Suap

Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) tengah melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap transaksi keuangan Kepala Subdirektorat Ekspor di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Heru Sulastyono.

NASIONAL

Rabu, 30 Okt 2013 12:36 WIB

Author

Sutami

PPATK Dalami Transaksi Rekening Heru, Pejabat Bea Cukai Penerima Suap

PPATK, suap, bea cukai, Heru Sulastyono

KBR68H, Jakarta – Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) tengah melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap transaksi keuangan Kepala Subdirektorat Ekspor di Direktorat Jenderal  Bea dan Cukai, Heru Sulastyono


Wakil Kepala PPATK, Agus Santoso mengatakan, pendalaman pemeriksaan dilakukan atas permintaan Kepolisian Indonesia. Hasil pemeriksaan akan tuntas 20 hari mendatang.


"Ini sudah, sedang (melakukan penyelidikan lanjutan-red). Kan baru ditangkap kemarin, ini sedang koordinasi. (Apa permintaan polisi saat ini?) pendalaman. (Untuk Pak Heru?) iya, untuk Heru dan nanti dengan kaki tangannya,“ kata Agus Santoso saat dihubungi KBR68H.


Wakil Kepala PPATK Agus Santoso menambahkan, Heru Sulastyono merupakan salah satu pejabat Bea Cukai yang sebelumnya dicurigai memiliki dana di rekening bank yang mencurigakan. Laporan tersebut  telah serahkan ke Kepolisian sejak awal tahun lalu. 


Bersama dengan berkas laporan Heru, PPATK juga menyerahkan laporan ketidakwajaran rekening sejumlah pegawai Bea Cukai lainnya. Namun dengan alasan masih dalam penyelidikan Kepolisian, Agus enggan menyebut jumlah dan nama pemilik rekening tersebut. 


Sebelumnya, Markas Kepolisian Indonesia mencokok Heru Sulastyono di kawasan Serpong kemarin. Ia ditengarai menerima suap lebih dari Rp 11 miliar dari Komisaris Tanjung Jati Utama, Yusran Arif. Tanjung Jati Utama merupakan perusahaan pengekspor mainan anak dan plastik. Keduanya kini mendekam di penjara Mabes Polri, Jakarta.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending