KBR68H, Jakarta - Sebagian besar masyarakat tidak mengetahui kinerja menteri-menteri yang berasal dari partai politik.
Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda mengatakan, kesimpulan itu didasarkan pada hasil jajak pendapat yang dilakukan serempak di semua provinsi dengan responden sebanyak 2000 orang lebih. Kata dia, dari jumlah itu 40 persen responden menjawab tidak tahu program kerja para menteri. Selain tidak diketahui, sebagian besar masyarakat menilai rendah kinerja pembantu presiden tersebut.
"Sekitar 40-45% itu tidak tahu dan tidak menjawab. Bisa jadi publik tidak mengetahui program-program kerja menteri itu. Mungkin ini masalah komunikasi publik. Tingkat kepuasannya semuanya rendah, di bawah 30%. Yang 30% ada Suryadharma Ali (Menteri Agama) saya tidak tahu kenapa dinilai publik seperti itu. Hatta Rajasa (Menteri Koordinator Perekonomian) di angka 21% tingkat kepuasannya. Kemudian yang paling rendah itu Helmy Faishal Zaini, Menteri Daerah Tertinggal, hanya 9,98%," ungkap Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda ketika dihubungi KBR68H.
Berdasarkan jumlah jajak pendapat ini diperkirakan tingkat kesalahan sebesar dua persen. Sebanyak 19 dari 34 kursi menteri kabinet Indonesia bersatu II berasal dari partai politik. Dari jumlah itu, empat menteri merupakan Ketua Umum partai dan 10 lainnya calon legislatif pada pemilu tahun depan.
Editor: Antonius Eko