Bagikan:

Ketua Majelis Syuro PKS: Bunda Putri Sering Berkunjung ke Rumah Saya

KBR68H, Jakarta - Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin mengaku cukup akrab dengan sosok perempuan yang disebut-sebut sebagai Bunda Putri.

NASIONAL

Senin, 21 Okt 2013 14:37 WIB

Ketua Majelis Syuro PKS: Bunda Putri Sering Berkunjung ke Rumah Saya

ketua majelis syuro pks, hilmi, bunda putri, impor sapi

KBR68H, Jakarta - Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin mengaku cukup akrab dengan sosok perempuan yang disebut-sebut sebagai Bunda Putri. Dalam kesaksiannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Hilmi mengaku masih terus berhubungan dan berkomunikasi dengan tokoh yang sempat disebut dekat dengan Presiden SBY ini. Hilmi mengaku kerap berbincang seputar ekonomi, politik dan hal lain dengan Bunda Putri.

"(Apakah hubungan saudara dengan Bunda Putri ini berlanjut?) Berlanjut sampai sekarang. Dan dia kalau mengobrol lepas saja, cerita soal ekonomi, soal politik, apa saja. Saya sebagai pendengar yang baik saja. (Politik soal apa?) Segala macam. Kadang-kadang soal reshuffle, kadang yang lain, tapi saya dengarkan saja. Saya hormati saja," ungkapnya dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (21/10)

Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin menambahkan, Bunda Putri yang dia kenal dengan sebutan Non Saputri ini juga sering berkunjung ke rumahnya di Lembang, Bandung Jawa Barat. Namun dia mengaku kunjungan Bunda Putri biasanya untuk konsultasi masalah keagamaan dan tidak pernah membicarakan soal kuota impor sapi.

Sosok bunda puteri muncul dalam persidangan kasus suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian. Sosok ini muncul dalam percakapan antara saksi Ridwan Hakim dan terdakwa bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq. Sosok Bunda Puteri diduga memiliki pengaruh besar karena bisa mempengaruhi Luthfi Hasan Ishaaq.

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending