Bagikan:

Kemenhub: Tanpa Pendamping, Penumpang Tunanetra Sebaiknya Jangan Gunakan Maskapai Asing

KBR68H, Jakarta

NASIONAL

Rabu, 23 Okt 2013 14:19 WIB

Author

Doddy Rosadi

Kemenhub: Tanpa Pendamping, Penumpang Tunanetra Sebaiknya Jangan Gunakan Maskapai Asing

kemenhub, penumpang tunanetra, tiger air mandala

KBR68H, Jakarta – Calon penumpang yang hendak menggunakan maskapai penerbangan asing diminta untuk membaca aturan yang ditetapkan maskapai tersebut sebelum memesan tiket. Juru bicara Kementerian Perhubungan Bambang Ervan mengatakan, ada aturan di maskapai nasional yang tidak diterapkan oleh maskapai asing.

Dia memberi contoh, maskapai nasional masih memberikan toleransi kepada penumpang tunanetra untuk bepergian tanpa pendamping. Namun ada sejumlah maskapai penerbangan asing yang mewajibkan penumpang tunanetra bepergian dengan pendamping.

“Karena itu, sebelum pesan tiket, tanya dulu ke Call Centernya dan ceritakan tentang kondis calon penumpang, apakah sakit, tengah hamil atau difabel. Dengan cara itu, calon penumpang sudah tahu aturan yang diterapkan maskapai penerbangan yang akan dinaiki. Karena aturan yang diterapkan di maskapai nasional belum tentu sama dengan yang diterapkan di maskapai penerbangan asing,”ujar Bambang ketika dihubungi KBR68H melalui sambungan telepon, Rabu (23/10).

Mengenai nasib penumpang tunanetra Hendra Jatmika yang dilarang terbang oleh Tiger Air Mandala karena tidak ada pendamping, Bambang mengatakan, Kemenhub tidak bisa melakukan apa-apa. Karena aturan yang diterapan Tiger Air Mandala adalah antara penyedia layanan dengan pengguna yaitu penumpang.

Menurut Bambang, penumpang tunanetra yang ingin bepergian tanpa pendamping sebaiknya memilih maskapai nasional. Karena, maskapai nasional masih memberikan toleransi apabila ada penumpang tunanetra yang bepergian tanpa ada pendamping.

Baca: Tiger Air Mandala Tolak Penumpang Tunanetra

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending