Bagikan:

Kasus Hambalang, KPK Harusnya Panggil Ibas

KBR68H, Jakarta - Salah seorang bekas pengurus Partai Demokrat meminta Komisi Pemberantasan Korupsi KPK memanggil Edhie Baskoro Yudhoyono, putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

NASIONAL

Kamis, 31 Okt 2013 15:34 WIB

Kasus Hambalang, KPK Harusnya Panggil Ibas

hambalang, KPK, ibas yudhoyono

KBR68H, Jakarta - Salah seorang bekas pengurus Partai Demokrat meminta Komisi Pemberantasan Korupsi KPK memanggil Edhie Baskoro Yudhoyono, putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Itu jika KPK ingin mengetahui aliran dana proyek Hambalang ke Kongres Demokrat beberapa waktu lalu. Bekas Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Tri Dianto Tri mengklaim tidak mengetahui soal aliran dana proyek Hambalang ke Kongres Partai Demokrat di Bandung pada tahun 2010 lalu.

"Dialamatkan kepada mas Ibas selaku SC. Dalam kongres itu mas Ibas selaku SC. Jadi panggilan ini yang berhak menerima adalah mas Ibas. Kemudian pemanggilan yang kedua ini yang berhak adalah Pak SBY. Kenapa Pak SBY, karena Pak ABY adalah Dewan Pembina Partai Demokrat. Beliau adalah penaggung jawab kongres Demokrat di Bandung. Dan juga sebagai tim suksesnya Andi Malaranggeng, seharusnya surat ini dikasihkan kepada saya ya salah. Seharusnya cukup saya satu saja, yang dua dikasihkan mas Ibas dan SBY," jelas Tri Dianto di Gedung KPK, Kamis (31/10).

Hari ini KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap bekas Ketua DPC Cilacap Tri Dianto untuk dimintai keterangannya dalam kasus Hambalang. Sebelumnya dia mengatakan akan memberikan keterangan terkait orang-orang yang dekat dengan Nazaruddin dan orang-orang yang sering mencari proyek.

Dalam kasus korupsi Hambalang KPK telah menetapkan bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagi tersangka dalam kasus gratifikasi Hambalang.

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending