KBR68H,Jakarta - Pemerintah merencanakan gerakan tanam kelapa nasional untuk mengatasi naiknya harga kelapa parut di pasar tradisional. Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Gamal Nasir mengatakan, gerakan ini perlu dilakukan karena sekitar 3,6 juta perkebunan kelapa masyarakat sudah tidak produktif. Sebab itu, pasokan kelapa ke pasaran menurun.
“Kan luas areal kelapa kita hampir 3,6 juta lebih. Semuanya itu milik rakyat yang melibatkan 7 ribu petani lebih. Masalahnya perkebunan rakyat kita umurnya sudah mencapai 25-30 tahun. Jadi harus diremajakan.”ujar Gamal kepada KBR68H
Sebelumnya, pemerintah diminta menstabilkan harga kelapa parut di pasar tradisional yang melonjak hingga dua kali lipat. Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Indonesia, Ngadiran mengatakan, melambungnya harga disebabkan seretnya pasokan kelapa di pasar. Ini berdampak turunnya pendapatan pedagang kelapa. Sebelumnya, pedagang bisa menjual kelapa hingga 600 butir perhari, namun kini berkurang menjadi 500 butir per hari.
Editor: Antonius Eko