Bagikan:

Jika Terbukti Suap, Mahfud MD Siap Potong Tangan dan Leher

KBR68H, Jakarta - Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD siap dipenjara dan dihukum mati bila terbukti menerima suap dalam penyelesaian sengketa pilkada di MK.

NASIONAL

Senin, 07 Okt 2013 19:16 WIB

Author

Yudi Rachman

Jika Terbukti Suap, Mahfud MD Siap Potong Tangan dan Leher

mahfud md, suap, potong leher

KBR68H, Jakarta - Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD siap dipenjara dan dihukum mati bila terbukti menerima suap dalam penyelesaian sengketa pilkada di MK. Mahfud MD mengaku sudah menerima laporan jika dirinya diadukan dalam kasus sengketa pilkada Mandailing Natal. Dalam laporan itu Mahfud dituduh menerima suap. Mahfud pun siap diperiksa KPK.

"Kalau benar orang itu menyuap saya atau tahu ada orang lain memberi saya uang tiga miliar dalam kasus Mandailing Natal baik secara langsung ketemu saya atau dititipkan ke orang lain atau ke rekening tertentu maka hari ini juga akan saya ganti Rp 6 miliar, saya potong tangan dan potong leher," ucap bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD di Gedung KPK.

Hari ini, Mahfud mendatangi bagian Pengaduan Masyarakat KPK menyusul adanya pengaduan dari masyarakat bahwa dia menerima suap. Bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku sudah berkoordinasi dengan KPK soal tuduhan itu. Termasuk rencana pemeriksaan dirinya. Sebelumnya, bekas Calon Bupati Mandailing Natal Irwan H melaporkan Mahfud MD menerima suap Rp3 miliar saat memimpin kasus sengketa pilkada Mandailing Natal.

Selain tudingan suap pilkada Mandailing Natal, Mahfud juga disebut-sebut menerima suap sejumlah Rp4 miliar dari sengketa Pilkada Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Saat itu MK mengabulkan gugatan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kotawaringin Barat, Ujang Iskandar-Bambang Purwanto terkait hasil rekapitulasi suara KPUD Kalimantan Tengah yang memenangkan pasangan Sugianto Sabran-Eko Suwarno.

Editor: Suryawijayanti 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending