Bagikan:

Ini Kerja FPI Jika Diajak Kerjasama Kepala Daerah

KBR68H, Jakarta - Ormas radikal FPI ingin bekerjasama dengan Kepala Daerah selama program tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

NASIONAL

Minggu, 27 Okt 2013 12:50 WIB

Author

Nur Azizah

Ini Kerja FPI Jika Diajak Kerjasama Kepala Daerah

FPI, kalimantan tengah, teras narang

KBR68H, Jakarta - Ormas radikal FPI ingin bekerjasama dengan Kepala Daerah selama program tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Wakil Sekjen FPI Awit Masyhuri mengklaim, pihaknya tidak akan mendatangi kepala daerah yang menolak bekerjasama dengan mereka. FPI bahkan meminta kepala daerah yang bersedia bekerjasama untuk mendatangi organisasinya.

"Sekarang ini kita punya program lagi bedah rumah dengan Mensos, dengan Kementerian Sosial. (Apakah ada pendekatan yang akan dilakukan FPI ke Kepala Daerah agar mereka mau bekerjasama dengan FPI?) Enggak. Biar Kepala Daerahnya yang datang ke FPI. Kita enggak ada tujuan yang lain lain kecuali semata mata mengharap riho Alloh SWT. Ntar kalau FPI datang ke kepala daerah ntar disangkain cari proyek, cari duit. Kalau Kepala Daerah datang ke FPI tujuannya baik, kerjasamanya baik. Siap bekerjasama dengan pihak manapun yang penting di jalan yang baik, jalan yang benar, yang tidak melanggar syareat, diridhoi oleh Allah SWT," ujar Awit saat dihubungi KBR68H, Minggu (27/10).

Wakil Sekjen ormas radikal FPI Awit Masyhuri. Kamis lalu Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi meminta kepala daerah bekerjasama dengan ormas radikal FPI untuk tujuan pembinaan. Namun Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menolak pelibatan organisasi massa radikal seperti FPI dalam pembangunan daerah, selama organisasi itu tidak menghentikan aksi-aksi kekerasan. Selain Jawa Tengah, provinsi Kalimantan Tengah dan pemprov DKI juga menolak bekerjasama dengan ormas radikal FPI.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending