KBR68H, Jakarta – Partai Golkar tidak akan memberikan bantuan hukum kepada kadernya tersangka suap Chairun Nisa. Anggota Komisi Agama DPR tersebut tersangkut suap yang melibatkan Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar.
Politisi Partai Golkar, Noedirman Munir mengatakan, kasus yang dilakukan Chairun Nisa tidak berhubungan dengan Partai Golkar. Kata dia, dalam kasus penyuapan tersebut, Chairun Nisa menyerahkan sejumlah uang kepada Akil untuk membela pasangan calon bupati dari PDI-P yang justru mengalahkan pasangan dari Partai Golkar.
“Kita sudah teliti dan ternyata yang dibela itu bukan kader Partai Golkar, yang dibela itu ternyata PDI-P dan mengalahkan Partai Golkar. Banyak yang kaya gitu, di Palembang juga gitu. Padahal di Palembang Partai Golkar yang menang. (Berarti gak akan di bela pak?) Ya gak akan dibela, buat apa dibela, itu penghianatan. Ini ikrar Partai Golkar, setia kawan. Jadi bukan soal salah bener sekarang, tapi soal kepartaian dia menghianati partai," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR.
Sebelumnya, anggota DPR Chairun Nisa ditangkap KPK bersamaan dengan penangkapan Bupati Gunung Mas, Hambith Bintih dan Ketua Mahkamah Konstitusi nonaktif Akil Mochtar, Rabu pekan lalu. Mereka ditangkap terkait kasus dugaan suap sengketa Pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah yang sedang berjalan di MK.
Pernyataan Nudirman Munir itu berbeda dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang beberapa hari lalu mempertimbangkan untuk memberikan bantuan hukum bagi Chairun Nisa, dengan alasan praduga tidak bersalah.
Editor: Antonius Eko