Golkar Tagih Janji SBY untuk Klarifikasi Bunda Putri

KBR68H, Jakarta - Partai Golkar meminta Istana mempercepat klarifikasi perihal tudingan petinggi Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq tentang keterkaitan antara Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang dituding dekat dengan Non Saputri.

Menurut Ketua DPP Partai Golkar, Hajriyanto Thohari isu Non Saputri terkait penyuapan PT. Indoguna dalam rangka mempermulus kuota impor daging sapi sudah menyinggung isu pribadi Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden.

“Ini sudah jadi spekulasi besar, presiden bicara sebagai petinggi partai, maka KPK perlu panggil Non Saputri agar tidak meluas sampai ke isu pemilu. Selain itu sebagai Presiden beliau sudah berjanji untuk mengungkap siapa itu Bunda Putri,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima KBR68H, Senin (21/10).

Meski demikian, lanjut dia, sebetulnya ada pertanyaan menarik perihal kapasitas KPK yang belum bisa memanggil Bunda Putri, sapaan akrab Non Saputri. Hajriyanto tidak tahu apa kendala yang dihadapi KPKsehingga belum bisa meminta klarifikasi dari Bunda Putri.

“Memang KPK tidak boleh memanggil seseorang tanpa disertai bukti yang kuat, tapi kalau sudah masuk ke ranah politik praktis, tidak ada cara lain. KPK itu lembaga di bawah presiden sehingga dimungkinkan untuk berpolitik ini yang penting untuk dibuktikan”, tambahnya.

Ketika baru pulang dari kunjungan kenegaraan di Brunei Darussalam, Presiden SBY langsung menggelar konferensi pers terkait tudingan kedekatannya dengan Bunda Putri.

“Saya tidak tahu. Saya tidak kenal. Tidak ada kaitannya dengan saya,” katanya.

Menurut  SBY, tidak semua orang bisa berhubungan langsung dengan Presiden. Karena, ada system yang harus dilalui.

“Kalau berhubungan dengan saya atau ingin bertemu saya atau menelepon saya, pasti melewati sistem. Sudah saya cek semua, tidak ada satu pun yang tahu,”katanya.

SBY juga berjanji akan memberikan klarifikasi tentag Bunda Putri dalam waktu dua sampai tiga hari setelah digelarnya keterangan pers ada 10 Juli lalu itu. Namun, hingga kini janji tersebut belum dipenuhi.