Bagikan:

BPK: Penyimpangan Dana Bansos Terjadi di Seluruh Indonesia

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai, penyelewengan dana bantuan sosial (Bansos) di Papua disebabkan lemahnya fungsi pengawasan DPR Papua .

NASIONAL

Selasa, 29 Okt 2013 12:28 WIB

Author

Nur Azizah

BPK: Penyimpangan Dana Bansos Terjadi di Seluruh Indonesia

DPRD Papua, bansos, bpk

KBR68H, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menilai, penyelewengan dana bantuan sosial (Bansos) di Papua disebabkan lemahnya fungsi pengawasan DPR Papua . 


Anggota BPK Hasan Bisri mengatakan, DPRP tidak mampu mengontrol penggunaan anggaran tersebut karena ikut menikmati dana masyarakat yang rawan terkena dampak sosial. Katanya, penyimpangan dana bansos tidak hanya terjadi di Papua, tetapi di seluruh daerah di Indonesia.


"Tetapi belakangan kemudian para pejabat di daerah ini kreatif dalam tanda petik sehingga dana bantuan sosial itu digunakan untuk berbagai pengeluaran yang sesungguhnya tidak layak dibiayai oleh Pemerintah Daerah. Kemudian ini menjadi berjalan, berlangsung karena fungsi kontrol di DPRD pada saat pembahasan anggaran ini tidak jalan. Bahkan ada kecenderungannya mereka, ya asal ikut memperoleh manfaat dari sana kemudian, ya, menyetujui saja apa yang diusulkan kepala daerah," kata Hasan Bisri.


Anggota BPK, Hasan Bisri menambahkan, pemerintah perlu mengkaji ulang peraturan mengenai dana bansos . Seperti aturan tentang batasan maksimal dana bansos, termasuk peruntukannya. 


Sebelumnya, Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK tahun 2012 menyatakan dana bansos dari Pos Sekretariat Daerah Papua senilai Rp 200 miliar lebih raib. Dana tersebut mengalir ke pejabat militer, polisi, DPRP,  bekas pejabat Papua,sampai staf khusus Presiden SBY. Dana yang mereka terima berkisar antara Rp 50 - 250 juta.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending