KBR68H, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan audit lingkungan yang dilakukan lembaganya berpeluang mencegah hancurnya sumber daya alam di Indonesia.
Anggota BPK Ali Masykur Musa mengatakan, setelah diaudit BPK bakal meminta pemerintah agar tidak mudah mengeluarkan izin pengelolaan sumber daya alam, semisal tambang kepada pengusaha hanya demi menambah pemasukan keuangan negara.
"Dengan mengolah SDA akan bisa menambah penerimaan negara. Tahun ini saja untuk Indonesia penerimaan negara dari SDA itu sepertiga dari total APBN, sekitar 450an triliun. kalau SDA habis, maka penerimaan negara setiap tahunnya akan cenderung menurun. Membangun antara pembangunan dengan sumber daya alam lingkungan serta faktor kemanusiaan itu yang saya anggap sebagai Enviromental Audit," jelas Ali Masykur dalam program Sarapan Pagi KBR68H, Selasa (29/10).
Hasil Kongres ke-21 Supreme Audit Sedunia/BPK Sedunia (INCOSAI) di Beijing Cina resmi memilih Indonesia sebagai Ketua kelompok kelompok Kerja Audit Lingkungan. Ini merupakan prestasi bagi Indonesia sebagai negara Asia pertama dari tiga negara sebelumnya yaitu Belanda, Kanada dan Estonia yang pernah memimpin organisasi ini.
Konferensi yang berlangsung pada 21 - 26 Oktober itu membahas Audit Nasional dan Pemerintah serta peran BPK dalam mengawal kebijakan keuangan negara secara berkelanjutan.
Editor: Antonius Eko