Bagikan:

Wapres Dorong Wakaf Agar Produktif, Bukan Hanya Sosial

Penempatan dana wakaf diharapkan juga pada sektor-sektor khusus yang melibatkan masyarakat banyak, seperti wakaf untuk rumah sakit dan lainnya.

NASIONAL

Selasa, 24 Sep 2024 11:15 WIB

Wakaf

Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat sambutan The 12th Global Waqf Conference (Gwc) (24/9/2024). (Foto: Youtube Sekretariat Wakil Presiden)

KBR, Jakarta – Wakil Presiden Maruf Amin mendorong agar wakaf bersifat produktif bukan hanya sosial. Hal ini guna mendukung pemberdayaan masyarakat.

Hal itu disampaikan Wapres dalam sambutan acara The 12th Global Waqf Conference (Gwc) dipantau via Youtube Wakil Presiden RI, Selasa (24/9/2024).

“Wakaf hendaknya dikelola secara produktif dan manfaatnya dapat memberikan dampak dalam rangka pengentasan kemiskinan. Wakaf produktif perlu terus didorong guna memperluas cakupan program pemberdayaan, misalnya pemberian modal kerja, pendampingan usaha, atau pembukaan lapangan kerja,” ucapnya.

Kata dia, penempatan dana wakaf diharapkan juga pada sektor-sektor khusus yang melibatkan masyarakat banyak, seperti wakaf untuk rumah sakit, properti, perkebunan, dan sebagainya.

“Penyaluran manfaat wakaf harus tepat sasaran dengan memprioritaskan kantong kemiskinan dan kelompok rentan, seperti lansia, penyandang disabilitas, dan perempuan kepala keluarga,” ungkapnya.

Lanjutnya, di era digital saat ini, pengembangan digitalisasi wakaf hendaknya menjadi fokus utama untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik.

Untuk itu. kata Maruf, perlu dikembangkan platform digital yang memudahkan masyarakat berwakaf dan sistem yang efektif memantau pengelolaan aset wakaf.

“Selain itu, perlu ada integrasi data wakaf yang bisa menunjukkan perkembangan kinerja wakaf secara keseluruhan di Indonesia,” jelasnya.

Baca juga:

Pimpin Rakor Kemiskinan Ekstrem, Wapres Ma'ruf Amin Minta Maaf dan Pamit

Wapres Ingin 99 Persen Pekerja Dapat Jaminan Sosial di 2045

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending