Bagikan:

KPK Dinilai Gamang Usut Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi Kaesang

"Sejauh ini tidak dipanggil pemberi gratifikasi."

NASIONAL

Jumat, 27 Sep 2024 11:40 WIB

Author

Heru Haetami

Jet pribadi Kaesang

Ketum PSI Kaesang Pangarep usai klarifikasi jet pribadi di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Selasa (17/09/24). (Antara/Reno Esnir)

KBR, Jakarta - Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM, Zaenur Rohman menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gamang dalam menangani kasus dugaan gratifikasi Kaesang Pangarep. Kata dia, hal itu ditunjukan dengan adanya ketakutan lembaga antirasuah itu dalam menyampaikan informasi terkait hasil analisis. 

Selain itu, KPK juga tak kunjung memanggil pemberi gratifikasi.

"Langkah-langkah yang diambil itu juga penuh tanda tanya. Misalnya sejauh ini tidak dipanggil pemberi gratifikasi. Padahal itu sesuatu yang sangat penting untuk menentukan apakah pemberian fasilitas itu terkait dengan jabatan atau tidak. Sesuai dengan pasal 12 huruf B Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi." ujar Zaenur kepada KBR, Kamis  (26/9/2024).

"Karena yang disoal dari gratifikasi itu apabila berkaitan dengan jabatan atau bertentangan dengan kewajiban. Jadi sangat penting untuk menilai, meneliti, siapa pemberinya, apa kepentingan dari pemberi untuk memberikan fasilitas," imbuhnya.

Zaenur Rohman menegaskan, KPK juga wajib menyampaikan kepada publik secara transparan proses bagaimana penanganan laporan terkait Kaesang di Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan (PLPM).

"Jadi ini hal yang berbeda dengan laporan secara deklaratif oleh Kaesang di Direktorat Gratifikasi. Sehingga seharusnya dua proses ini berjalan beriringan," katanya.


Baca juga:

Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM, Zaenur Rohman meragukan keberanian para pimpinan KPK mengusut serius kasus dugaan gratifikasi yang menyeret putra presiden itu.

"Keberanian itulah yang sekarang saya termasuk yang ragu. Ini menangani perkara yang melibatkan keluarga orang nomor satu di Indonesia. Tentu ini ujian sejarah bagi KPK," ujar Zaenur.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending