Bagikan:

Gempa Bandung Berasal dari Sesar yang Belum Terpetakan

Awalnya para ahli memprediksi gempa kemarin karena aktivitas sesar aktif Garut Selatan atau Garsela.

NASIONAL

Kamis, 19 Sep 2024 13:21 WIB

Author

Hoirunnisa

Gempa Bandung Berasal dari Sesar yang Belum Terpetakan

Ilustrasi: Gempa magnitudo 4,9 di Bandung Raya. Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut gempa bumi 4.9 magnitudo di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, disebabkan sesar yang belum terpetakan. Gempa itu terjadi Rabu, 18 September 2024.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, awalnya para ahli memprediksi gempa kemarin karena aktivitas sesar aktif Garut Selatan atau Garsela. Namun, data gempa susulan menunjukan kemungkinan gempa terjadi di sesar yang belum terpetakan.

Sesar atau patahan merupakan fenomena retakan di permukaan bumi di mana dua blok batuan telah bergerak aktif terhadap satu sama lain. Pergerakan itu bisa mengakibatkan gempa bumi.

"Kami melihat bahwa kemungkinan besar gempa ini terjadi pada sesar yang belum terpetakan saat ini. Ternyata distribusi dari gempa utama dan gempa susulan tidak masuk pada lokasi sesar aktif Garsela , ini juga tidak pada sesar Lembang. Jadi, kita masih menunggu asesmen dan penelitian yang dilakukan oleh teman-teman dari BRIN dan juga PVMBG untuk melihat nanti sesar ini sebenarnya ada pada sesar apa," ujar Muhari pada konferensi pers di kanal BNPB, Kamis, (19/9/2024).

Baca juga:

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan fenomena ini bukan pertama kalinya. Sebab, pada tiga gempa merusak sebelumnya, seperti gempa Cianjur hingga Pasaman Barat juga disebabkan sesar yang belum terpetakan.

Muhari mengatakan, kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi BNPB, untuk mengutamakan penelitian pada sesar yang aktif guna mengidentifikasi potensi risiko.

Muhari mengakui potensi gempa susulan masih bisa terjadi. Karena itu, BNPB mengimbau masyarakat tetap waspada dan mengungsi jika dirasa keadaan rumah sudah tidak layak ditempati.

Imbas gempa, hingga pagi ini tercatat ada 532 unit rumah rusak berat, 475 rusak sedang, 1.013 rusak ringan, dan 1.263 rumah terdampak, sementara lainnya masih dilakukan pendalaman.

Selain rumah, dua unit gedung pemerintahan dan 55 unit fasilitas ibadah di Kabupaten Bandung juga mengalami kerusakan.

“Untuk Kabupaten Garut 204 unit terdampak saat ini masih dilakukan asesmen untuk klasifikasi tingkat kerusakan, sedangkan untuk Kabupaten Bandung Barat dilaporkan ada 1 unit rumah rusak berat dan 2 unit rumah rusak ringan," imbuh Muhari.

Sebelumnya, gempa bumi magnitudo 4,9 terjadi di Kabupaten Bandung dan sekitarnya pada Rabu, 18 September 2024, pukul 9.41 WIB.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending