KBR, Jakarta - Persoalan hak kepemilikan tanah atau lahan dinilai masih menjadi salah satu penyebab nasib petani belum sejahtera.
Menurut Ketua Departemen Kajian Strategis Nasional Serikat Petani Indonesia Mujahid Widian Saragih, kurangnya petani memiliki hak atas tanah membuat mereka hanya banyak menjadi petani gurem saja.
"Bagaimana penguasaan dan kepemilikan tanah di Indonesia itu masih sangat tinggi dan dampaknya petani di Indonesia itu adalah petani gurem. Jadi kita bicara mau intensifikasi untuk meningkatkan produksi atau meningkatkan yang lainnya itu belum bisa bicara ke arah sana. Karena kalau bicara mengenai lahan itu masih sangat minim sendiri untuk tingkat petani. Apakah penguasaan lahannya kecil atau untuk tanah sendiri jangan-jangan belum mereka kuasai sendiri. Apakah masih menyewa dan itu mengeluarkan biaya juga," ujar Mujahid kepada KBR, Jumat (22/9/2023).
Mujahid menambahkan, kesejahteraan petani juga belum terpenuhi karena pemerintah menjadikan Nilai Tukar Petani NTP sebagai rujukan.
Baca juga:
- Tren Kenaikan Harga Beras Masih Berlanjut, Ini Sejumlah Penyebabnya
- Presiden Jokowi Menyebut Belasan Negara Setop Ekspor Beras
Hari Tani Nasional ke-63 diperingati 24 September lusa. Peringatan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap perjuangan petani.
Editor: Fadli