KBR, Jakarta- Kepala Kepolisian Republik Indonesia(Kapolri) Tito Karnavian menyebut pelaku pemboman gereja di Medan bulan lalu melakukan kontak langsung dengan pengikut ISIS, Bahrun Naim. Kendati begitu, dia memastikan tersangka atas nama IAH belum terkait jaringan teroris manapun.
"Dia adalah tipologi self radicalization. Jadi radikalisasi sendiri belum tergabung dalam jaringan atau network apapun di Indonesia. Tapi dia memiliki kontak langsung dengan Bahrun Naim, yang ada di Raqqah, Syria," kata Tito di DPR, Senin (5/9).
Bahrun Naim adalah Warga Negara Indonesia yang bergabung di ISIS, yang terkait juga dengan beberapa peristiwa termasuk bom di Mapolresta Solo, percobaan bom di Surabaya, dan percobaan aksi teror akhir 2015 lalu di Jakarta.
Menurut Tito ini adalah pola baru yang digunakan oleh jaringan teroris ISIS. Mereka merekrut anak-anak di bawah umur. Saat ini, kepolisian masih mendalami pola baru yang digunakan ISIS.
"Ini fenomena baru. Lone wolf. Merekrut anak-anak di bawah 18 tahun dan kemudian membuat bom sendiri, merakit sendiri, melakukan aksi sendiri."
IAH dijadikan tersangka setelah melakukan percobaan aksi teror di Gereja Katolik Santo Yosef di Medan. Tersangka IAH menyamar sebagai jemaat dan ikut misa di Gereja Santo Yosep pada Minggu (28/08/16). Kemudan pelaku menyalakan benda mirip petasan atau bom dan menyerang pastor Albert Pandiangan dengan pisau.