Bagikan:

Puslabfor Denpasar Pastikan Kapal Gili Cat 2 Murni Kecelakaan

Itu juga sesuai dengan pernyataan salah satu korban yang menyebut mencium bau bensin

BERITA | NASIONAL

Senin, 19 Sep 2016 19:48 WIB

Puslabfor Denpasar Pastikan Kapal Gili Cat 2 Murni Kecelakaan

Sejumlah petugas Laboratorium dan Forensik Denpasar melakukan penyelidikan terhadap kapal wisata Gili Cat II yang mengalami kecelakaan di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, Kamis (15/9). (Foto: An

KBR, Bali- Kepolisian Denpasar memastikan meledaknya kapal Gili Cat 2 pada 15 September lalu, murni karena kecelakaan. Kapal itu meledak dan menewaskan 2 turis asing dan melukai puluhan orang lainnya.

Koesnadi Kepala Laboratorium Forensik cabang Denpasar mengatakan berdasar pemeriksaan, ada kelonggaran pada saluran bahan bakar. Sambungan saluran bahan bakar yang korosi itu menyebabkan adanya rembesan bahan bakar. Hal lainnya yaitu ditemukan saluran kabel kelistrikan kapal dan adanya percikan listrik, hingga saat bensin berubah menjadi uap pada tekanan tinggi ini menyebabkan ledakan.

"Yang terjadi pada Gili Cat 2 terjadi dari uap bensin yang sudah mencapai titik LEL maupun OEL dan juga ada gangguan kelistrikan di pipa 3D itu yang mana pada perjalanan kapal itu terjadi hubungan listrik pada kabel yang longgar," ujarnya, Senin (19/09/2016).

Sebelumnya Eduardo salah satu korban selamat mengatakan saat masuk kedalam kapal tercium bau bensin yang menyengat. Ia juga menyayangkan tidak adanya disiagakan pertolongan pertama seperti ambulan di pelabuhan Padang Bai. Selain itu pelabuhan Padang Bai lebih seperti pelabuhan penyeberangan rakyat padahal hampir 3000 turis manca negara menyeberang ke Gili Trawangan setiap harinya.

Saat ini kepolisian masih memeriksa ABK kapal Gili Cat 2. Empat awak kapal terdiri nahkoda dan tiga ABK dan korban masih ada yang di rawat di rumah sakit.

Editor: Dimas Rizky

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending