Bagikan:

KLHK Tunggu Perubahan RKU Perusahaan Kertas PT RAPP

"Nanti di dalam kawasan itu akan terlihat mana yang gambut dalam mana yang kubah gambut. Itu kan nggak bisa diekspolitasi. Dan itu akan mengubah dasar RKU-nya,"

BERITA | NASIONAL

Jumat, 09 Sep 2016 21:57 WIB

Author

Rio Tuasikal

KLHK Tunggu Perubahan RKU Perusahaan Kertas PT RAPP

Ilustrasi: Kepala BRG Nazir Foead dihadang petugas keamanan RAPP saat melakukan sidak di Pulau Padang. (Sumber: BRG)



KBR, Jakarta- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) fokus menunggu perubahan Rencana Kerja Umum (RKU) perusahaan kertas  PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Hal itu dilakukan usai KLHK menghentikan aktivitas perusahaan itu.

Juru Bicara KLHK, Novrizal Tahar, mengatakan  juga  akan mempelajari Rencana Kerja Tahunan (RKT) perusahaan itu. Kata dia, pemerintah akan melihat komitmen perusahaan itu dalam melindungi wilayah konsesinya.

"Sampai didapatkan lagi peta gambutnya," ujarnya kepada KBR, Jumat (9/9/2016).

"Nanti di dalam kawasan itu akan terlihat mana yang gambut dalam mana yang kubah gambut. Itu kan nggak bisa diekspolitasi. Dan itu akan mengubah dasar RKU-nya," tambah dia lagi.

Novrizal menambahkan, KLHK juga akan mengawasi penerapan RKT perusahaan kertas itu. Sehingga, pelaksanaan di lapangan tidak melenceng dari apa yang telah dituliskan perusahaan.

Kata dia, pengawasan itu akan dilakukan oleh tim antara KLHK dan Badan Restorasi Gambut yang akan melakukan restorasi gambut di Kepulauan Meranti, Riau.

"Meranti adalah prioritas yang harus direstorasi gambutnya," imbuhnya.

Sebelumnya, BRG menemukan adanya pembukaan lahan baru di lahan RAPP. Hal itu ditemukan dalam sidak ke wilayah konsesinya di Pulau Padang, awal pekan ini. RAPP berdalih lahan itu sudah dibuka sejak lama sebelum terjadinya kebakaran hutan. KLHK memutuskan menghentikan aktivitas RAPP di Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau  sampai selesainya pemetaan Badan Restorasi Gambut (BRG).


Editor: Rony Sitanggang 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending