KBR, Jakarta- Kapolda Riau, Supriyanto, bersikeras tidak ada kepentingan pemilik modal yang menggerakkan massa menyandera petugas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta polisi hutan di Kabupaten Rohul, Jumat(2/9) lalu. Supriyanto mengklaim penahanan itu inisiatif masyarakat yang merasa dirugikan.
"Masyarakat yang dari pekerja sawit itu sendiri. (Indikasi keterlibatan perusahaan?) Loh justru kan perusahaan itu punya masyarakat. Pola inti. Memang punya masyarakat, kelompok tani. Kelompok tani menggerakkan kelompok tani. Tanpa digerakkan itu memang sudah punya masyarakat," sergah Supriyanto usai rapat dengan DPR, Senin (5/9).
Polda Riau mengatakan tidak akan lagi mendalami kejadian penyanderaan kemarin.
Sementara itu berbeda sikap dengan Supriyanto, Kapolri Tito Karnavian mengatakan Polri justru akan mendalami peristiwa ini.
Tito bilang ada dua informasi yang masuk ke Polri. Versi pertama mengatakan bahwa masyarakat di kawasan tersebut digerakkan perusahaan. Informasi lain sama dengan yang diungkapkan Supriyanto.
Menanggapi sikap kepolisian ini, Menteri KLHK, Siti Nurbaya meminta agar kasus ini tetap diteliti.
"Dari mereka kerja, itu diikutin, diamat-amatin, lalu minta dihapus. Itu ngapain?"
Dia melanjutkan, "Mereka (perusahaan) bilang punya data, kami juga punya data. Kalian lihat sendiri di foto. Jelas-jelas seperti itu. Ya diadu aja."
Editor: Rony Sitanggang