KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo menginstruksikan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa untuk meninjau langsung bencana tanah longsor dan banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Garut dan Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Selain itu, menurut Juru Bicara Presiden, Johan Budi, Presiden Jokowi juga menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada seluruh korban akibat bencana tersebut.
"Jadi pertama Presiden menyampaikan tentu ikut berduka yang mendalam, belasungkawa terhadap korban yang meninggal akibat bencana alam di Garut dan Sumedang. Beliau sudah memerintahkan Mensos untuk hadir di sana. Ke sana melihat secara langsung dan melakukan upaya-upaya yang perlu diatasi segera dari musibah yang terjadi Garut dan Sumedang," ucapnya di Kantor Presiden, Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/09).
Kata dia, Presiden Jokowi juga menginstruksikan Kementerian terkait untuk juga meninjau dampak lain dari peristiwa bencana di kedua Kabupaten di Jawa Barat tersebut. Presiden sudah mendapatkan laporan langsung soal kondisi terkini di kedua daerah tersebut. Misalnya soal kerusakan fasilitas umum dan kondisi kesehatan warga lain yang tempat tinggal rusak akibat bencana tersebut.
"Ya makanya, tadi langsung ke situ, nanti mungkin langsung disusul oleh koordinasi dengan Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) berkaitan dengan jalan-jalan yang rusak, fasilitas-fasilitas umum yang rusak. Tadi yang langsung diperintah ke sana adalah Mensos dan mungkin menyusul nanti Menkes, atau aparat nanti. Kalau Badan Nasional Penanggulangan Bencana kan sudah di sana," ujarnya.
Presiden Jokowi juga menghimbau kepada kepala daerah yang wilayah merupakan kawasan rawan bencana untuk waspada mengingat intensitas hujan diperkirakan masih cukup tinggi. Dengan begitu kata dia, dampak dari bencana bisa diantisipasi sejak dini.
"Presiden meminta waspada kepada masyarakat untuk menghadapi atau terkait dengan iklim apakah itu banjir ataukah longsor. Presiden berharap waspada," tambahnya.
Sebelumnya, Banjir bandang di Kabupaten Garut, Jawa Barat menelan korban hingga 16 orang meninggal dunia, sedangkan 8 orang lagi masih dalam pencarian. Korban merupakan warga yang tinggal di bantaran Sungai Cimanuk. Sekitar 1.000 jiwa diungsikan di Korem 062 Tarumanegara, Kodim 0611 Garut, dan beberapa pos pengungsian lain.
Tim gabungan sejumlah 500 orang melakukan evakuasi dan membersihkan bekas reruntuhan. Tim evakuasi juga masih mencari korban yang hilang akibat tertimbung longsoran.
Selain itu, Hujan deras sejak Selasa sore kemarin sampai malam tadi mengakibatkan longsor di beberapa kawasan di Sumedang.
Akibat longsor, empat orang tewas tertimbun longsor dan satu orang diantaranya baru bisa dievakuasi Rabu pagi tadi.
Longsor menerjang pemukiman yang ada di sebuah bukit Kampung Cimareme, Kelurahan Pasanggrahan Baru, Kecamatan Sumedang Selatan.
Editor: Rony Sitanggang