KBR, Cilacap– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengevakuasi paksa kelompok rentan akibat banjir yang menggenang empat hari terakhir di Desa Sidareja dan Gunungsari Kecamatan Sidareja. Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanganan Bencana (Pusdalops) BPBD Cilacap, Gatot Arif Widodo mengatakan anak-anak dan usia lanjut menjadi prioritas evakuasi ini.
Kata Gatot, banyak bayi, balita dan lanjut usia yang tetap bertahan meski rumahnya terendam. Menurut Gatot, evakuasi dilakukan dengan menyisir permukiman penduduk dengan data yang diperoleh dari Pemerintah Desa setempat menggunakan dua perahu karet.
BPBD menempatkan pengungsi di tiga posko. Yakni Gedung Kecamatan Sidareja, Markas Komando Rayon Militer (Koramil) Sidareja dan Balaidesa Sidareja. Namun, jika kondisi semakin memburuk, BPBD akan menyediakan sejumlah posko pengungsian lain. Saat ini jumlah pengungsi sudah lebih dari 100 orang dan dipastikan bertambah karena evakuasi terus dilakukan.
"Jadi kita evakuasi dulu, pada kelompok rentan. Kelompok rentan itu terdiri dari orang tua, anak-anak, ibu hamil, yang cacat, dan wanita. Makanya kita turunkan satu perahu dulu, dan kita sedang ambil satu lagi. Kalau nanti ada perkembangan semakin memburuk, kita akan menambah alat lagi." Kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanganan Bencana (Pusdalops) BPBD Cilacap, Gatot Arif Widodo, Selasa (20/09).
Lebih lanjut Gatot menjelaskan, banjir mulai terjadi sejak Sabtu lalu. Air sempat surut pada Senin sehingga banyak pengungsi yang kembali ke rumah. Namun, pada Selasa ini rendaman kembali meninggi di dua desa tersebut setelah terjadi hujan deras lokal di wilayah pegunungan yang bermuara di kawasan ini.
Gatot Arif Widodo mengungkapkan, BPBD Cilacap menyediakan makanan, obat-obatan dan selimut untuk para pengungsi. Dapur umum dan tenaga medis juga disiapkan di tiga lokasi pengungsian.
Selain di Sidareja dan Gunungreja, dilaporkan banjir juga masih terjadi di Kecamatan Gandrungmangu, Kedungreja dan Patimuan.
Editor: Rony Sitanggang