Menurutnya, BPBD telah mengirimkan air ke 5 desa tersebut. Setiap dusun mendapatkan satu tandon yang berisi maksimal 3.000 liter air.
“Memang ada anomali iklim, ada beberapa laporan misalkan di Kecamatan Wongserjo tapi itupun Kecamatan Wongsorejo tidak menyeluruh hanya ada beberapa desa. Kaya Desa Watukebo itu sudah ada keluhan karena hari tampa hujanya cukup lama, ada permintaan droping air,” kata Eka Muharram (14/9/2016).
Eka Muharam menambahkan lembaganya akan terus mengirimkan air bersih ke daerah krisis air hingga kebutuhan air bersih terpenuhi. Sementara terkait daerah rawan krisis air, Eka menyebut ada 9 kecamatan. Di antaranya Tegaldlimo, Pesanggaran, Bangorejo, Kalipuro, Wongsorejo, Purwoharjo, Muncar, Gambiran dan Tegalsari.
Kesembilan kecamatan tersebut berada di daerah hilir, sehingga jika tidak ada hujan dalam durasi cukup lama, maka akan kekurangan air. Eka meminta masyarakat dapat meminta pengiriman air bersih ke lembaganya jika sudah kekurangan air.
Berita lain: Repotnya Pemprov Jateng Atasi Penambang Nakal
Editor: Sasmito