Polisi: Penggal Leher Petani, Kelompok Santoso Ingin Ciptakan Ketakutan
Kepala Polri Badrodin Haiti mengatakan ketiga warga tersebut merupakan petani yang sering beraktivitas di hutan setempat.
Ilustrasi. Polisi menggelar razia di Poso untuk mempersempit ruang gerak kelompok teroris pimpinan Santoso. (Foto: lantas.polri.go.id)
KBR,Jakarta - Kepolisian Indonesia menyatakan pembunuhan tiga warga Kabupaten Parigi Muotong, Sulawesi Tengah dilakukan oleh kelompok Santoso.
Kepala Polri Badrodin Haiti mengatakan ketiga warga tersebut merupakan petani yang sering beraktivitas di hutan setempat.
Badrodin meyakini tindakan itu merupakan bentuk teror yang dilakukan kelompok Santoso untuk membuat takut masyarakat.
Meski sebelumnya, Badrodin pernah menyatakan motif teror ini diduga sebagai balas dendam karena salah satu anggota jaringan Santoso ditembak polisi beberapa waktu lalu.
"Dibacok, dipenggal lehernya. Korban adalah orang-orang yang di pinggir hutan yang berkebun di sana. Mereka ditemui kelompok teroris Santoso lalu dipenggal. Ada yang memang tidak dipenggal, ada yang dipenggal. Motifnya hanya membikin teror saja, membuat takut masyarakat," kata Badrodin di DPR, Kamis (17/9).
Tiga warga Kabupaten Parigi Muotong, Sulawesi Tengah yang menjadi korban itu ditemukan tewas hari Minggu lalu. Dua korban yakni Nyoman Astika, transmigran asal Buleleng, Bali dan Hengky ditemukan tewas terpenggal. Sementara korban ketiga, jenazahnya ditemukan utuh, tetapi belum diketahui identitasnya.
Santoso merupakan pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang diduga berafiliasi dengan kelompok ISIS. Santoso alias Abu Wardah menjadi teroris paling dicari di Indonesia selama bertahun-tahun. Ia diduga bersembunyi di hutan Poso.
Polisi telah menangkap sejumlah orang yang diduga anggota kelompok Santoso dalam sejumlah penyergapan. Namun hingga kini Santoso sulit ditangkap.
Editor: Agus Luqman
Kepala Polri Badrodin Haiti mengatakan ketiga warga tersebut merupakan petani yang sering beraktivitas di hutan setempat.
Badrodin meyakini tindakan itu merupakan bentuk teror yang dilakukan kelompok Santoso untuk membuat takut masyarakat.
Meski sebelumnya, Badrodin pernah menyatakan motif teror ini diduga sebagai balas dendam karena salah satu anggota jaringan Santoso ditembak polisi beberapa waktu lalu.
"Dibacok, dipenggal lehernya. Korban adalah orang-orang yang di pinggir hutan yang berkebun di sana. Mereka ditemui kelompok teroris Santoso lalu dipenggal. Ada yang memang tidak dipenggal, ada yang dipenggal. Motifnya hanya membikin teror saja, membuat takut masyarakat," kata Badrodin di DPR, Kamis (17/9).
Tiga warga Kabupaten Parigi Muotong, Sulawesi Tengah yang menjadi korban itu ditemukan tewas hari Minggu lalu. Dua korban yakni Nyoman Astika, transmigran asal Buleleng, Bali dan Hengky ditemukan tewas terpenggal. Sementara korban ketiga, jenazahnya ditemukan utuh, tetapi belum diketahui identitasnya.
Santoso merupakan pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang diduga berafiliasi dengan kelompok ISIS. Santoso alias Abu Wardah menjadi teroris paling dicari di Indonesia selama bertahun-tahun. Ia diduga bersembunyi di hutan Poso.
Polisi telah menangkap sejumlah orang yang diduga anggota kelompok Santoso dalam sejumlah penyergapan. Namun hingga kini Santoso sulit ditangkap.
Editor: Agus Luqman
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai