Bagikan:

Istana Percaya Menteri Agama Bisa Tangani Tragedi Mina

Pemerintah akan terus meminta pemerintah Saudi memberikan akses untuk mengecek rumah sakit.

BERITA | NASIONAL

Senin, 28 Sep 2015 15:44 WIB

Istana Percaya Menteri Agama Bisa Tangani Tragedi Mina

Ilustrasi (Foto: Kemenag)

KBR, Jakarta – Pihak Istana percaya upaya Menteri Agama untuk mengidentifikasi dan menelusuri korban tragedi Mina sudah cukup gigih. Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan, ia belum bisa memastikan apakah Presiden Joko Widodo sudah berkomunikasi langsung dengan Raja Arab Saudi. Tujuannya Agar pemerintah Saudi bisa mempermudah akses bagi petugas haji Indonesia untuk mendata korban tragedi Mina. Menurut Teten, tidak adanya komunikasi antar dua kepala pemerintahan itu tidak akan terlalu mengganggu proses pendataan WNI yang menjadi korban.

“Saya kira pemerintah dalam hal ini akan coba terus meminta pemerintah Saudi untuk memberikan akses seluas-luasnya bagi kami untuk melakukan pengecekan, melakukan penelusuran terhadap semua rumah sakit dan informasi lainnya yang kami butuhkan untuk segera memastikan korban dari peristiwa Mina ini pada keluarga korban,” kata Teten saat diwawancara KBR di Kantor Presiden, Senin (28/9/2015).

Teten menambahkan, pihaknya tidak ingin mengomentari lambatnya penanganan identifikasi korban tragedi Mina oleh pemerintah Saudi.

Sebelumnya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, petugas haji Indonesia kesulitan untuk mendapat informasi di rumah sakit dan tempat jenazah karena penjagaan yang sangat ketat oleh otoritas Saudi. Akibatnya, saat ini masih ada sekitar 90 jemaah Indonesia yang dinyatakan hilang sejak tragedi Mina. Sedangkan  yang berhasil diidentifikasi menjadi korban meninggal dunia berjumlah 41 WNI .

Kata Menteri Agama, kesulitan pendataan ini tak hanya dialami petugas haji Indonesia. Negara lain yang jemaahnya menjadi korban juga merasakan hal serupa.?


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending