Bagikan:

Inisiator Petisi Asap di Kabupaten Meranti Minta Sekolah Diliburkan

Masyarakat di sekitar Sungai Tohor Kabupaten Meranti, Riau meminta pemerintah kabupaten Meranti segera meliburkan kegiatan belajar-mengajar di kawasan tersebut lantaran bencana asap.

BERITA | NASIONAL

Minggu, 13 Sep 2015 21:07 WIB

Author

Nurjiyanto

Inisiator Petisi Asap di Kabupaten Meranti Minta Sekolah Diliburkan

Ilustrasi. Anak sekolah di tengah kepungan kabut asap. (Foto: diskominfo.riau.go.id)

KBR, Jakarta - Masyarakat di sekitar Sungai Tohor Kabupaten Meranti, Riau meminta pemerintah kabupaten Meranti segera meliburkan kegiatan belajar-mengajar di kawasan tersebut lantaran bencana asap.

Kondisi asap yang menyelimuti kawasan tersebut sudah mengganggu jarak pandang serta rawan menyebabkan ganguan ISPA.

Warga di Sungai Tohor, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, Abdul Manan mengatakan kondisi tersebut sudah amat berbahaya untuk masyarakat di sana khususnya bagi anak-anak. Walaupun saat ini sudah ada bantuan masker dari Dinas kesehatan setempat.

"Ini sangat mengganggu Pak. Apalagi di pagi hari anak-anak sekolah kita sampai saat ini belum ada yang meliburkan anak sekolah. Sebenarnya kami menganggap ini harus diliburkan karena sudah di tingkat bahaya, tapi sampai sekarang belum libur. Yang kami protes sampai saat ini belum ada reaksi dari Kecamatan dan Kabupaten Miranti," ungkapnya, Minggu (13/9).

Abdul Manan menambahkan saat ini aktivitas masyarakat Sungai Tohor yang sehari-harinya melakukan kegiatan bertani dan mencari sagu menjadi terkendala akibat adanya asap.

Dia meminta agar pemerintah segera menemukan solusi jangka panjang serta menciduk pelaku kebakaran hutan ini.

Abdul Manan pada tahun lalu pernah menginisiasi petisi Blusukan Asap yang menjadi pertimbangan Presiden Joko Widodo untuk turun langsung ke lapangan dalam penyelesaian kasus kebakaran asap.

Editor: Agus Luqman 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending