Bagikan:

Gus Solah Dapat Dukungan Ponpes Lain untuk 'Mufaraqah' dari PBNU

Gus Solah mengatakan Muktamar yang digelar di Jombang,Jawa Timur pada Agustus 2015 tersebut tidak sesuai aturan. Oleh karena itu seluruh hasil muktamar tersebut juga tidak sah.

BERITA | NASIONAL

Minggu, 27 Sep 2015 18:52 WIB

Gus Solah Dapat Dukungan Ponpes Lain untuk 'Mufaraqah' dari PBNU

Pemimpin Ponpes Tebuireng KH Solahuddin Wahid menyampaikan maklumat penolakan hasil muktamar, Sabtu (26/9). (Foto: Muji Lestari/KBR)

KBR, Jombang - Pondok pesantren Tebuireng Jombang tetap tidak mengakui pengurusan baru Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hasil Muktamar ke-33.

Keputusan Tebuireng itu diterbitkan dalam maklumat nomor: 9/KB.PPTJ/IX/2015, dan ditandatangani langsung pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Solahuddin Wahid atau Gus Solah.

Gus Solah mengatakan Muktamar yang digelar di Jombang,Jawa Timur pada Agustus 2015 tersebut tidak sesuai aturan. Oleh karena itu seluruh hasil muktamar tersebut juga tidak sah.

"Memang kemarin itu ada dukungan dari Pesantren Sukorejo yang memang mufaroqoh (memisahkan diri) kemudian ditanya apakah sebelumnya juga mufarokoh? Mufarokoh itu kan melepaskan diri sedangkan kami dari awal tidak mengakui adanya PBNU, atau saya menyebutnya 'yang menamakan dirinya PBNU'," Kata Gus Solah, di Pesantren Tebuireng, Sabtu (26/09/15).

Maklumat itu berisi tiga butir pernyataan. Pertama, tetap konsisten menganggap tidak ada PBNU hasil Muktamar NU ke-33 di Alun-alun Jombang.

Kedua, Mendukung adanya upaya hukum menggugat hasil Muktamar NU ke-33 di Alun-alun Jombang.

Ketiga, Meminta warga NU untuk bersabar dan selalu bertaqarub kepada Allah agar diberi kekuatan dalam perjuangan mengembalikan NU seperti cita-cita masyayikh (para syeh) pendiri NU.

Pada Sabtu (26/9), sebelum pembacaam maklumat, Gus Solah sempat menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah pengurus dan ulama NU Jombang. Kata Gus Solah, maklumat itu akan segera disosialisasikan ke pesantren lain.

Editor: Agus Luqman 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending