Bagikan:

Tim Transisi: Peningkatan Industri Merujuk pada Peta Demografi

KBR, Jakarta

NASIONAL

Kamis, 04 Sep 2014 17:24 WIB

Author

Nur Azizah

Tim Transisi: Peningkatan Industri Merujuk pada Peta Demografi

SBY, Jokowi, Prabowo

KBR, Jakarta – Tim Transisi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Joko Widodo - Jusuf Kalla akan menggunakan data demografi sebagai acuan meningkatkan produktifitas dan pemerataan pembangunan.

Ini karena rata rata per bulan perkapita penduduk Indonesia sebesar Rp 740 ribu lebih yang separuhnya lebih digunakan untuk konsumsi makanan sebesar Rp 371.015. Selain itu, Deputi bidang Infrastruktur, Perumahan Rakyat dan Transportasi Kantor Transisi Jokowi JK, Akbar Faisal mengatakan, kepemilikan perumahan juga menjadi target timnya untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat.

“Dalam ilmu demografi akan sangat bagus kalau pengeluaran non makanannya lebih tinggi, artinya apa dia untuk produktif, ya. Kepemilikan rumah dia berhubungan dengan itu 79,5 persen yang punya rumah. Yang tidak punya rumah sendiri itu 20,5 persen. Jaminan kesehatan yang punya 49,1 persen, sebaliknya yang tidak punya 50,9 persen. Artinya ini Sadikin (sakit sedikit langsung miskin),” kata Akbar di Kantor Transisi Jokowi JK, Kamis (4/9).

Akbar menambahkan, angka kepemilikan rumah di perkotaan yang tidak sebanding dengan kepemilikan rumah di perdesaan juga menjadi patokan deputinya untuk memperluas lapangan pekerjaan. Tim Transisi berharap data demografi bisa mengurangi ketimpangan pembangunan di perdesaan dan perkotaan, termasuk meningkatkan industri dan pertanian yang saat ini terus menurun.

"Cuma kita berada di kondisi yang tidak seharusnya atas nama pertumbuhan ekonomi di wilayah perkotaan. Zaman menuntut urbanisasi, industri menjadi naik jadi yang datang ke kota bisa bekerja, yang terjadi pertanian menurun, industri turun," jelas dia.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending