KBR, Jakarta – Tim Transisi Jokowi JK akan menggunakan data demografi sebagai acuan meningkatkan produktivitas dan pemerataan pembangunan. Ini karena rata-rata per bulan per kapita penduduk Indonesia sebesar Rp 740 ribu lebih, separuhnya digunakan untuk konsumsi makanan sebesar Rp 371.015.
Selain itu, Deputi bidang Infrastruktur, Perumahan Rakyat dan Transportasi Kantor Transisi Jokowi JK, Akbar Faisal mengatakan, kepemilikan perumahan juga menjadi target timnya untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat.
“Dalam ilmu demografi akan sangat bagus kalau pengeluaran non makanannya lebih tinggi. Kepemilikan rumah dia berhubungan dengan itu 79,5 persen yang punya rumah. Yang tidak punya rumah sendiri itu 20,5 persen. Jaminan kesehatan yang punya 49,1 persen, sebaliknya yang tidak punya 50,9 persen. Artinya ini Sadikin (sakit sedikit langsung miskin),” kata Akbar di Kantor Transisi Jokowi JK, Kamis (4/9).
Akbar menambahkan, angka kepemilikan rumah di perkotaan yang tidak sebanding dengan kepemilikan rumah di perdesaan juga menjadi patokan deputinya untuk memperluas lapangan pekerjaan.
Tim Transisi berharap data demografi bisa mengurangi ketimpangan pembangunan di perdesaan dan perkotaan, termasuk meningkatkan industri dan pertanian yang saat ini terus menurun.
Editor: Antonius Eko