KBR, Jakarta – Solidaritas Korban Tindak Pelanggaran Kebebasan Beragama dan Berkepercayaan (Sobat KBB) hari ini resmi mengajukan dokumen usulan program kepada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sobat KBB adalah para korban kebebasan beragama di Indonesia.
Koordinator Sobat KBB, Palti Panjaitan, mengatakan berkasnya sudah diterima oleh Deputi kantor transisi Andi Widjajanto. Palti mengaku ingin bertemu langsung dengan Jokowi-JK untuk membahas penghapusan kekerasan atas nama agama.
"Kita minta negara berdiri dalam hukum dan konstitusi. Kemudian negara berdiri di hak-hak asasi manusia. Menghargai, melindungi hak asasi manusia. Sehingga negara akan memperlakukan semua agama sama dan setara. Semua agama kepercayaan dilindungi, untuk hak yang sama," ujar Palti kepada KBR, Sabtu (13/9) sore.
Dokumen ini berisi data intoleransi yang terjadi selama pemeritahan Susilo Bambang Yudhoyono selama sepuluh tahun terakhir. Kasus intoleransi yang terjadi di antaranya adalah penutupan rumah ibadah, kekerasan, dan UU diskriminatif. Laporan itu juga merinci pelaku, daftar korban, kerugian material, serta respon pemerintah dan aparat hukum.
Editor: Citra Dyah Prastuti