KBR, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menolak usulan pendirian pusat penahanan teroris seperti seperti Penjara Guantanamo milik Amerika Serikat.
SBY mengatakan pemusatan penahanan teroris di Pusat Latihan Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Sentul, Bogor tidak tepat. Sebab pemusatan tersebut justru akan membuka celah baru untuk mengembangkan pemikiran radikal teroris.
"Betul tapi penahanan teroris tidak harus di sini (BNPT). Nanti kita pikirkan mumpung masih ada waktu masih ada 6 minggu lagi. Nanti kita rapat terbatas, kita undang, bapak (Ansyad) juga hadir di sini. saya setuju jangan di lapas karena itu menyebar pemikiran radikal. Kita bicarakan nanti," ujar SBY di Jakarta, Senin (8/9).
Sebelumnya Kepala BNPT Ansyad Mbai mengusulkan agar seluruh terpidana teroris di Pindahkan ke ruang tahanan Pusat Latihan BNPT di kawasan Sentul Bogor. Sebab saat ini terpidana teroris berusaha menyebarkan ajaran radikal ke penghuni penjara. Bahkan Kepala Penjara di seluruh Indonesia yang berusaha mencegah penyebaran pemikiran radikal sering mendapat ancaman. Namun Ansyad tidak menjelaskan lebih rinci tentang siapa yang mengancam tersebut.
Editor: Antonius Eko