KBR, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan 10 ormas Islam di Indonesia menilai pemilihan kepala daerah (Pilkada) langsung mengandung banyak keburukan.
Sekretaris Majelis PPP Ahmad Yani mengatakan, 10 ormas Islam yang menilai pilkada langsung mengandung banyak keburukan di antaranya Nahdatul Ulama, Persis, dan PP Muhammadiah.
Namun Ahmad Yani tidak menjelaskan apa saja keburukan pilkada langsung tersebut. Ia hanya mengatakan penilaian 10 ormas Islam itu membuat pilihan PPP untuk mendukung Pilkada oleh DPRD semakin mantap.
"PPP bersepakat dan bersepahaman dengan apa-apa yang dikemukakan oleh ormas-ormas Islam besar itu. Bahwa dalam konteks manfaat dan mudaratnya, ternyata setelah dilakukan kajian-kajian, lebih banyak mudaratnya pilkada langsung. Memperhatikan itu semua dan sikap konstituen kita yang ada. Maka PPP tetap pada pendiriannya," ujar Ahmad di Jakarta, Kamis (25/9).
Ahmad Yani juga yakin semua kader PPP bakal mendukung RUU Pilkada oleh DPRD. Ia mengklaim perbedaan pendapat di lingkungan PPP hanya terjadi saat pembahasan RUU Pilkada di tingkat Komisi Pemerintahan DPR RI.
Sementara itu Juru Bicara Koalisi Merah Putih, Tantowi Yahya mengklaim, partai politik yang menjadi anggota koalisi tetap kompak mengusung RUU Pilkada oleh DPRD. Padahal kemarin Partai Demokrat menyatakan tetap mengusung RUU Pilkada langsung dengan 10 syarat, salah satunya pilkada langsung harus memuat pasal uji publik bagi calon kepala daerah.
Editor: Antonius Eko