KBR, Jakarta - PT Pertamina resmi menaikkan harga elpiji tabung ukuran 12 kilogram sebesar Rp 1.500 per kilogram.
Juru Bicara Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan kenaikan resmi berlaku sejak pukul 00:00, Rabu (12/9). Ia mengklaim kenaikan tersebut bertujuan untuk mengurangi kerugian Pertamina. Sebab melemahnya rupiah membuat kerugian Pertamina mencapai hingga Rp 6,1 trilliun setiap tahunnya. Pertamina sendiri berencana menaikkan kembali elpiji 12 kg enam bulan mendatang.
"Jadi memang dalam rencana kami itu setiap enam bulan ya (kenaikannya). Dari Januari kemudian Juni 2014. Tapi kemarin karena Juni ada puasa, lebaran dan Pilpres jadi kita undur sampai saat yang tepat hari ini,” kata Adiatma di Jakarta, Rabu (10/9).
“Jadi dengan kenaikan Rp 1500 ini kerugian Pertamina berkurang Rp 425 milliar. Itu dari sebelumnya dalam rencana RKP itu sekitar Rp 6,1 trilliun. Jadi sekarang kerugian Rp 5,7 trilliun.”
Adiatma Sardjito menambahkan pasokan elpiji 12 kg aman untuk 16 hari ke depan. Meski begitu Pertamina berjanji meningkatkan pasokan ke setiap daerah.
Sebelumnya diberitakan pengusaha hotel dan retoran di sejumlah daerah memastikan bakal menaikkan tarif hotel dan harga makanan jika Pertamina resmi menaikkan harga elpiji 12 kg..
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Tengah Heru Ismawan mengatakan sekitar 30 persen biaya operasional perhotelan berasal dari elpiji. Meski begitu Heru belum menetapkan besaran kenaikan tarif hotel dan harga makanan tersebut.
Editor: Antonius Eko