KBR, Jakarta - Badan Pusat Statistik menyatakan penurunan angka kemiskinan selama 3 tahun terakhir sangat lambat. Maka itu, upaya mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia harus memakai strategi khusus dengan melihat karakteristik kemiskinan di Indonesia.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan karakteristik tersebut adalah kesenjangan tingkat kemiskinan antar provinsi sangat tinggi, misalnya di Jakarta sebesar 3,92 persen sementara di Papua mencapai 30,05 persen. Begitu juga disparitas kemiskinan antar kota dan desa yang juga tinggi. Penduduk miskin kebanyakan bekerja di sektor partanian, di mana hampir 80 persen sebagai buruh tani.
“Kemudian ada juga informasi yang berharga, bahwa kontribusi makanan terutama beras terhadap garis kemiskinan cukup tinggi. Sehingga kami memandang bahwa stabilitas harga pangan khususnya beras sangat penting dijaga, “jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin dalam rapat pembahasan RAPBN 2015 bersama Komisi Keuangan DPR, Rabu (3/9).
Suryamin menambahkan data dalam 3 tahun penurunan tingkat kemiskinan di angka 11,25 persen yakni mencapai 28,28 juta jiwa. Dalam RAPBN 2015, target kemiskinan sebesar 9-10 persen. Sementara target tingkat pengangguran sebesar 5,5 sampai 5,7 persen.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Pengurangan Angka Kemiskinan 3 Tahun Terakhir Lambat
KBR, Jakarta - Badan Pusat Statistik menyatakan penurunan angka kemiskinan selama 3 tahun terakhir sangat lambat. Maka itu, upaya mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia harus memakai strategi khusus dengan melihat karakteristik kemiskinan di Indonesia

NASIONAL
Rabu, 03 Sep 2014 14:59 WIB


kemiskinan, BPS
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai