KBR, Jakarta – Tekanan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla dianggap menjadi penyebab jumlah kabinet tetap gemuk.
Pengamat politik Vedi Hafiz mengatakan, politikus Golkar itu ingin menancapkan pengaruhnya di pimpinan partai kuning itu. Maka, Jusuf Kalla berkepentingan memastikan para politikus Golkar mendapat jatah menteri. Menurut Vedi, jumlah menteri yang gemuk mempermudah pembagian kursi untuk Golkar.
“Dia hanya bisa melakukan itu jika ia bisa menjanjikan orang-orang Golkar kalau ia pindah ke Jokowi mereka akan mendapatkan sesuatu. Makanya ia marah kabinet akan dirampingkan,” kata Vedi Hafiz di gedung Lemabaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jakarta, Selasa (16/09).
“Kita tahu Pak Jusuf Kalla menentang ide bahwa jumlah kabinet akan diturunkan dari 34 ke 27 kata ia tidak perlu. Ia mengungkapkan alasan-alasan teknis. Tapi, saya kira itu alasannya politis.”
Vedi Hafiz menambahkan, partai-partai koalisi Merah-putih juga menekan Joko Widodo untuk mendapatkan kursi menteri dengan RUU Pemilukada. Rancangan Undang-undang itu akan mengembalikan pemilihan kepala daerah ke DPRD.
Sebelumnya, presiden terpilih mengumumkan kabinetnya akan berisi 34 menteri. Padahal, ia sempat mempertimbangkan perampingan kabinet demi menghemat anggaran.
Editor: Antonius Eko