KBR, Jakarta - Lembaga penelitian Akatiga menuding pembangunan pertanian pemerintah tidak berdasarkan data penelitian.
Peneliti Akatiga, Isono Sadoko mengatakan, kesalahan itu mengakibatkan kebijakan pertanian salah arah. Ia mencontohkan, tidak ada fokus bantuan pada petani kecil. Padahal, penelitian membuktikan sokongan pada mereka membantu pengentasan kemiskinan petani di desa secara efektif.
"Petani kecil efisiensi sosialnya tinggi, serapan tenaga kerjanya baik. Produktivitas petani itu 5,6 ton per hektar. Sementara petani yang lebih besar cuman 4 ton per hektar," kata Sasono Sadoko di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Jakarta, Selasa (16/09).
Sasono Sadoko menambahkan, proyek pembangunan MP3EI juga merupakan kebijakan tanpa berlandaskan penelitian. Sebab, proyek itu ingin memindahkan pertanian dari Jawa ke Sulawesi. Padahal, serapan tenaga kerja sektor pertanian di Jawa sangat tinggi.
Editor: Antonius Eko