Bagikan:

PDIP: Kami Tidak Menggerakkan Masyarakat untuk Menolak UU Pilkada

Politisi Senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Pramono Anung mengklaim, partainya tidak menggerakkan masyarakat untuk menolak Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada).

NASIONAL

Senin, 29 Sep 2014 12:07 WIB

Author

Abu Pane

PDIP: Kami Tidak Menggerakkan Masyarakat untuk Menolak UU Pilkada

ruu pilkada

KBR,Jakarta - Politisi Senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Pramono Anung mengklaim, partainya tidak menggerakkan masyarakat untuk menolak Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada).


Menurutnya aksi penolakan tersebut murni inisiatif masyarakat untuk memperjuangkan hak konstitusi masing-masing. Ia juga memastikan tidak ada satu pun politisi PDIP yang terlibat dalam aksi itu.


"Apa yang terjadi sekarang ini di sosial media, di publik dan sebagainya. Itu sudah tak ada urusannya sama PDIP. Itu betul-betul masyarakat, silahkan memberikan penilaian pada masyarakat. Bahkan ketika ada aksi beberapa tempat, saya pribadi tak kenal itu,” kata Pramono di Jakarta, Senin (29/9).


“Kalau perlu bahkan, apakah kita perlu melakukan pengecekan pada rakyat. Misalnya referendum Pilkada DPRD atau langsung. Saya yakin rakyat akan dengan gampang untuk memutuskan.” 


Sebelumnya puluhan Organisasi Masyarakat seperti ICW, Fitra, dan JPRR  berunjuk rasa menolak UU Pilkada oleh DPRD di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta, kemarin. Mereka mengajak masyarakat mengumpulkan foto copy KTP sebagai tanda penolakan terhadap UU Pilkada tersebut. 


Masyarakat juga mengirim pesan penolakan UU Pilkada oleh DPRD ke twitter Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Partai Demokrat yang dipimpin SBY sendiri dituding sebagai pihak yang berpura-pura mendukung Pilkada langsung oleh masyarakat. Sebab Demokrat Walk Out atau keluar dari Sidang Paripurna DPR RI pengesahan RUU Pilkada Jumat lalu.


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending