KBR, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengusulkan agar pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla menaikkan harga bahan bakar bersubsidi.
Ketua APINDO, Sofyan Wanandi mengatakan, langkah itu bertujuan agar pemerintah mampu menekan anggaran sehingga bisa dialokasikan untuk kepentingan yang lain seperti memperbanyak infrastruktur.
"Karena ini merupakan jalan satu-satunya buat kita untuk menyelamatkan defisit pemerintah. Trade defisit utamanya. Karena selama ini itu memang menyulitkan kita. Sehingga menyebabkan exchange rate hingga 30 persen,” kata Sofyan.
“Jadi intinya ini akan membantu kalangan pengusaha apabila pemerintah mampu menyelesaikan trade defisit itu. Makanya kita dukung pemerintah mendatang untuk menaikkan harga BBM. Toh saya yakin kita akan jauh lebih baik dalam jangka panjang, meski harus bersusah-susah awalnya.”
Sofyan Wanandi menambahkan, penaikan BBM diyakini akan memicu meningkatnya inflasi hingga empat persen. Namun kata dia, kenaikan inflasi tersebut hanya akan berlangsung enam bulan pasca kenaikan. Setelah enam bulan itu inflasi turun lagi, dan perekonomian Indonesia akan stabil kembali.
Ia juga menambahkan, harga solar bisa dinaikkan hingga Rp. 3.000 per liter, sementara harga premium dinaikkan hingga Rp 4.000 per liter. Kenaikan seperti gas, listrik, dan transportasi juga akan mengikuti kenaikan BBM. Kenaikan tersebut diprediksi juga akan meningkatkan inflasi sebesar lima persen.
Editor: Antonius Eko