KBR, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo menyebut mafia minyak dan gas tidak hanya berada di Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Ini menyusul Petral akan dibubarkan
Hanya saja, Jokowi tengah mempertimbangkan untuk membubarkan perusahaan PT. Pertamina itu karena dianggap memboroskan anggaran pembelian minyak. Jokowi mengaku sudah merumuskan langkah untuk menuntaskan mafia migas dengan sistematis. Namun, ia enggan membukanya ke publik.
“Yang namanya Petral itu adalah trading company milik Pertamina di Hong Kong dan Singapura. Apakah ini yang menjadikan harga tidak efisien saya tidak tahu karena menurut saya mafia migas itu hampir di semua titik. Itu yang akan menjadi target dari menteri ESDM dan Dirut Pertamina yang akan datang bahwa biaya yang menyebabkan tidak efisien itu dihilangin,” kata Jokowi di balaikota DKI Jakarta, Rabu (24/9).
Jokowi mengaku ia akan menghitung dengan pasti keuntungan dan kerugian pembubaran perusahaan jual-beli minyak itu. Sebab, ia yakin pembelian minyak antar negara dalam jumlah besar bisa menurunkan harga beli.
Untuk memenuhi kebutuhan, Indonesia mesti menghabiskan setidaknya Rp 1,2 triliun setiap hari untuk mengimpor 900 ribu barel minyak.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Jokowi: Mafia Migas Tidak Hanya Banyak di Petral
KBR, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo menyebut mafia minyak dan gas tidak hanya berada di Pertamina Energy Trading Limited (Petral). Ini menyusul Petral akan dibubarkan.

NASIONAL
Kamis, 25 Sep 2014 09:53 WIB


jokowi, migas, mafia
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai