KBR, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo akan mempresentasikan simulasi kenaikan dan prospek pembangunan Indonesia ke depan di hadapan ketua umum pendukung koalisi.
Menurut Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella, simulasi yang dilakukan mencakup rencana kenaikan skenario RAPBN 2015 dan program pembangunan lainnya. Kata dia, sumber bahan presentasi berasal dari diskusi antara tim transisi dengan Bappenas. Namun Rio belum bisa memastikan kapan simulasi itu akan dipresentasikan.
"Programnya setelah menjadi bahan yang matang akan ketemu dengan ketua-ketua umum parpol. p\Pak Jokowi-JK dan mendiskusikan dengan para ketua umum untuk diketahui langkah-langkah yang akan diambil," ungkap Patrice Rio Capella ketika dihubungi KBR, Minggu (31/8)
Patrice menambahkan, tim transisi terus melakukan komunikasi dengan Bappenas dan terkait rencana program pro rakyat di tahun anggaran 2015. Dalam diskusi itu juga dilakukan simulasi pengurangan subsidi BBM untuk dikonversikan ke program pembangunan seperti penguatan nelayan dan pertanian.
Jokowi Tak Akan Naikan BBM Bersubsidi
Sementara itu, Presiden terpilih Joko Widodo diperkirakan tidak akan menaikan harga BBM bersubsidi setelah memerintah.
Pengamat politik ekonomi Ahmad Damanik mengatakan, usulan itu pasti mendapat penolakan bahkan dari partai pengusung Joko Widodo. Penolakan itu akan memberikan pukulan politik telak bagi Joko Widodo.
"Setelah sikap pak Jokowi, pernyataan ibu Mega, misalnya, teman-teman PDI-P di parlemen ketika diwawancarai media mulai goyang sikapnya dengan mengatakan itu adalah opsi terakhir, itu bahasa politik yang mengatakan mereka sudah gamang dengan usulan itu,” kata Ahmad Damanik.
“Apa kesalahan itu mau diulang lagi dengan mengajukan ke parlemen kemudian ditolak lagi, itu kan menjadi pukulan politik yang kurang baik bagi pemerintahan yang baru dilantik.”
Ahmad Damanik menambahkan, DPR bahkan mungkin memberikan pasal untuk melarang kenaikan BBM bersubsidi.
Sebelumnya, presiden terpilih Joko Widodo mengaku akan menaikan harga BBM bersubsidi. Jokowi bahkan sudah meminta pemerintahan sekarang menaikan BBM bersubsidi sebelum ia menjabat. Alasannya, kenaikan ini akan mengurangi defisit anggaran dan menambah dana pembangunan ekonomi masyarakat miskin. Namun, usulan ini ditolak oleh Presiden SBY.
Editor: Antonius Eko