Bagikan:

Jokowi Simulasi Kenaikan Harga BBM dengan Ketua Parpol

Presiden terpilih Joko Widodo akan mempresentasikan simulasi kenaikan dan prospek pembangunan Indonesia ke depan di hadapan ketua umum pendukung koalisi.

NASIONAL

Senin, 01 Sep 2014 07:35 WIB

Jokowi Simulasi Kenaikan Harga BBM dengan Ketua Parpol

jokowi, presiden

KBR, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo akan mempresentasikan simulasi kenaikan dan prospek pembangunan Indonesia ke depan di hadapan ketua umum pendukung koalisi. 


Menurut Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella, simulasi yang dilakukan mencakup rencana kenaikan skenario RAPBN 2015 dan program pembangunan lainnya. Kata dia, sumber bahan presentasi berasal dari diskusi antara tim transisi dengan Bappenas. Namun Rio belum bisa memastikan kapan simulasi itu akan dipresentasikan.


"Programnya setelah menjadi bahan yang matang akan ketemu dengan ketua-ketua umum parpol. p\Pak Jokowi-JK dan mendiskusikan dengan para ketua umum untuk diketahui langkah-langkah yang akan diambil," ungkap Patrice Rio Capella ketika dihubungi KBR, Minggu (31/8)


Patrice menambahkan, tim transisi terus melakukan komunikasi dengan Bappenas dan terkait rencana program pro rakyat di tahun anggaran 2015. Dalam diskusi itu juga dilakukan simulasi pengurangan subsidi BBM untuk dikonversikan ke program pembangunan seperti penguatan nelayan dan pertanian.


Jokowi Tak Akan Naikan BBM Bersubsidi


Sementara itu, Presiden terpilih Joko Widodo diperkirakan tidak akan menaikan harga BBM bersubsidi setelah memerintah. 


Pengamat politik ekonomi Ahmad Damanik mengatakan, usulan itu pasti mendapat penolakan bahkan dari partai pengusung Joko Widodo. Penolakan itu akan memberikan pukulan politik telak bagi Joko Widodo.


"Setelah sikap pak Jokowi, pernyataan ibu Mega, misalnya, teman-teman PDI-P di parlemen ketika diwawancarai media mulai goyang sikapnya dengan mengatakan itu adalah opsi terakhir, itu bahasa politik yang mengatakan mereka sudah gamang dengan usulan itu,” kata Ahmad Damanik. 


“Apa kesalahan itu mau diulang lagi dengan mengajukan ke parlemen kemudian ditolak lagi, itu kan menjadi pukulan politik yang kurang baik bagi pemerintahan yang baru dilantik.”


Ahmad Damanik menambahkan, DPR bahkan mungkin memberikan pasal untuk melarang kenaikan BBM bersubsidi. 


Sebelumnya, presiden terpilih Joko Widodo mengaku akan menaikan harga BBM bersubsidi. Jokowi bahkan sudah meminta pemerintahan sekarang menaikan BBM bersubsidi sebelum ia menjabat. Alasannya, kenaikan ini akan mengurangi defisit anggaran dan menambah dana pembangunan ekonomi masyarakat miskin. Namun, usulan ini ditolak oleh Presiden SBY.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending