KBR, Jakarta - Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla menegaskan harga BBM harus segera dinaikkan untuk menyelamatkan negara dari kebangkrutan. JK menambahkan, dalam waktu singkat subsidi harus dialihkan, tidak ada cara lain. Langkah ini diperlukan untuk menormalkan keadaan ekonomi bangsa.
“Bahwa dengan dipindahkan harga naik apa boleh buat tapi pemindahannya yang sangat penting untuk rakyat semuanya. Kita tahu semua bahwa negeri ini hampir kolaps, semuanya lampu merah karena terlalu murahnya kita jual BBM kepada orang yang tidak perlu hanya golongan atas. Tidak ada cara lain selain memindahkan subsidi itu ke tempat yang produktif,” tegas JK.
JK mengakui, keputusan ini bisa menimbulkan kegoncangan di masyarakat, namun jika menaikkan BBM itu pada harga wajar sangat tidak ada masalah.
“Waktu kita konversi minyak tanah ke gas ya laksanakan saja tak usah berpikir panjang, tak usah bikin seminar. Begitu yakin laksanakan rakyat senang, demo biar saja demo paling tinggi dua minggu demonya. Setelah itu paham, rakyat menikmati malah rakyat marah kalau mau didemo waktu itu,” tambahnya.
Menurut JK, subsisi BBM bisa digunakan untuk memperbaiki jalan rusak, meningkatkan mutu pendidikan dan kesehatan.
“Di lain pihak pengairan kita rusak, di lain pihak jalan kita rusak, semua sekolah belum kita perbaiki. Dana kesehatan harus banyak, pendidikan harus banyak di lain pihak kita mubazir kasih bensin murah oleh orang yang punya.”
JK juga meminta masyarakat ikut berhemat BBM. Langkah ini juga harus dibarengi dengan pemanfaatan sumber energi lain, seperti gas. Tapi negara harus punya sistem distribusi yang baik.. Pemerintah harus menata mulai dari tingkat konsumsinya sehingga simpel dan efisien, menata sistem distribusinya sehingga energi alternatif bisa dijalankan dengan baik,
“Kita banyak gas tapi kita tidak punya fasilitas untuk gas, semua pidato saya bicara saja. Mau konversi ke mobil, bicara saya terus yang begitu tidak bisa dibicarakan panjang, laksanakan saja.”