KBR, Jakarta - Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) tidak setuju jika pesawat Kepresidenan Indonesia dijual. Menurutnya, pesawat tersebut dibutuhkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk blusukan ke seluruh Indonesia.
Ia juga mengatakan penggunaan pesawat Kepresiden bisa menghemat anggaran setiap kunjungan kerja Jokowi.
"Sebenarnya pesawat kepresidenan itu, negara kita luas. Dijual atau tidak pesawat itu tetap saja ada ongkos. Karena justru sebenarnya kalau dulu itu ongkosnya besar karena pakai pesawat besar,” kata JK di Jakarta, Rabu (3/9).
“Air Bus besar kalau presiden keluar. Sekarang pesawat kecil saja. Jadi tidak berarti dijual menghemat, tidak. Apa lagi Jokowi nanti blusukan, sewa pesawat lebih mahal lagi,” tambahnya.
Sebelumnya Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Maruar Sirait mengusulkan agar pesawat Kepresidenan dijual. Hal itu dilakukan guna menghemat anggaran. Lebih-lebih Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) berencana menaikan harga BBM.
Pesawat Kepresidenan Indonesia dibeli Rp 820 milliar lebih dari Amerika Serikat. Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan pesawat tersebut berguna untuk menghemat biaya perjalanan dinas presiden.
Editor: Antonius Eko