KBR, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia berharap langkah hukum terhadap pelaku penembakan prajurit TNI di Batam, Kepulauan Riau, transparan.
Juru Bicara TNI Fuad Basya mengatakan, hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya dendam di kalangan prajurit TNI. Sebab menurutnya, apabila kasus ini tidak ditangani secara transparan, dikhawatirkan kasus serupa akan terulang.
“Ini kan kalau kita katakan ini ada luka di pihak anak-anak batalyon dan luka ini harus di obati. Obat luka itu gimana, bukan malah dendam dan harus dibayar. Obat lukanya adalah tegakan aturan, tegakkan hukum. Tetapi kalau ini obat lukanya tidak terpenuhi kita khawatirnya nanti ada dendam muncul, tetapi kalau ini nanti hukumnya ditegakkan dan sesuai saya kira ini semua akan selesai,” ujarnya kepada wartawan di Mabes TNI, Cilangkap.
Juru Bicara TNI, Muhammad Fuad Basya memastikan akan menindak dengan hukum yang membuat jera apabila anak buahnya yang terbukti bersalah dalam kasus ini. Begitu juga sebaliknya Kepolisian Indonesia harus berani melakukan hal sama apabila anggotanya bersalah.
Sebelumnya empat anggota Batalyon Infanteri 134 Tuah Sakti ditembak polisi pada Minggu malam lalu. Bahkan, satu tentara dikeroyok dan ditembak di lingkungan Markas Brimob Polda Kepulauan Riau di Batam. Itu terjadi terkait operasi penertiban BBM ilegal.
Editor: M Irham
Cegah Bentrok Susulan, TNI Minta Langkah Hukum Tragedi Batam Transparan
KBR, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia berharap langkah hukum terhadap pelaku penembakan prajurit TNI di Batam, Kepulauan Riau, transparan.

NASIONAL
Rabu, 24 Sep 2014 22:29 WIB

tni, batam, polisi, minyak
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai