KBR, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan maraknya penyelundupan narkotika sejalan dengan masih tingginya jumlah pemakai di Indonesia.
Juru Bicara BNN, Sumirat Dwiyanto mengatakan dari 4 juta orang yang menyalahgunakan narkoba, hanya 18 ribu yang menjalankan rehabilitasi. Ini artinya sebagian besar pengguna masih mengkonsumsi narkotika dan menjadi target pasar.
"Sehingga para bandar ini akan tetap berusaha memasukkan narkotika ke Indonesia selama pecandu itu masih ada. Meskipun petugas polri maupun BNN melakukan pemberantasan terus menerus namun sesuai dengan hukum ekonomi, kalau pasar itu tetap ada pasti para bandar akan sekuat tenaga memasukkan narkotika itu ke Indonesia," kata Sumirat kepada KBR.
Sumirat menambahkan, penyelundupan narkotika kerap dilakukan via jalur laut dan udara. Misalnya penyelundupan lewat Pelabuhan Sukabumi dan Bandara Soekarno Hatta. Dalam sekali masuk, polri menemukan ada 57 kilogram sabu, sedangkan yang ditemukan BNN ada 40 kilogram.
Sedangkan Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta melansir, dalam sembilan bulan terakhir ada 80 kilogram narkotika yang coba diselundupkan lewat bandara internasional itu. Menurut BNN, jenis yang paling banyak disalahgunakan di Indonesia adalah ganja, disusul sabu, ekstasi, dan kokain.
Editor: Antonius Eko
